SERANG – Terkait adanya sosok salah satu youtuber yaitu Atta Halilintar pada Ujian Sekolah Dasar di Kota Serang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang diminta bertanggung jawab atas kesalahan tersebut, hal itu disampaikan oleh salah satu aktivis yaitu Sekretaris Jendral Serikat Mahasiswa Sosialis Demokratik (SWOT) Kota Serang M. Jejen. Rabu, (29/5).
Menurutnya, pihak guru yang membuat soal tersebut telah menganulir hakikat pendidikan, menurutnya itu sebagai catatan buruk dalam dunia pendidikan.
“Pihak sekolah seharusnya membuat soal ujian tentang mata pelajaran yang bersangkutan, dasar-dasar dalam pembelajaran siswa dikelas itulah yang kemudian dimuat dalam soal ujian tersebut,” ujarnya
Jejen menilai hal tersebut adalah pembodohan yang diajarkan kepada murid dan bahkan melenceng dari kurikulum pendidikan.
“Padahal jika berbicara tentang mata pelajaran Bahasa indonesia tentu itulah yang mengenalkan tentang Hakikat lahirnya negara Indonesia, dasar pengelanalan siswa terhadap negara kita, selain itu mengupas juga terkait tokoh perjuangan bangsa, di daerah banten sendiri banyak tokoh yang terlibat dalam memperjuangkan kemerdekaan, terutama sosok Sultan Maulana hasanuddin banten, dan Sultan ageng tirtayasa,” tukasnya.
Seharusnya, tambah Jejen, siswa sekolah dasar dikasih soal ujian yang melahirkan jiwa nasionalisme seperti tentang pengenalan Tokoh Nasional atau perjuangan pahlawan, namun, menurutnya, ternyata pihak sekolah lebih memproduksi soal ujian yang mengingkari bangsa indonesia, bahkan diluar akal sehat seorang youtuber menginfiltrasi soal ujian, itu sama halnya membodohi siswa sejak dini.
“Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Serang harus bertanggung jawab atas kelalaian pengawasan terhadap sekolah yang disengaja memberikan soal ujian tersebut. Harus ada tindakan tegas bahkan pihak sekoalah wajib mempertanggungjawabkan kesalahannya tersebut,” tegasnya.
Lanjut Jejen, lahirnya catatan-catatan hitam terhadap dunia pendidikan dikota serang, Dindik Kota Serang menurutnya harus bertanggungjawab terhadap sekolah dasar yang telah melanggar hakikat pendidikan.
“Kami dari SWOT akan jadi garda terdepan dalam mengawal dan mengevaluasi pendidikan, dengan kejadian tersebut kami akan melakukan audiensi terhadap sekolah yang bersangkutan, kemudian pihak dindik juga harus lebih serius dalam melakukan pengawasan dan supervisi terhadap sekolah dasar,” pungkasnya.
Menurut Jejen, dari hal tersebut bukan kali ini saja dalam kesalahan pada dunia pendidikan Kota Serang, sebelumnya, kesalahan gambar pahlawan Sultan Maulana Hassanudin Banten pada buku paket SD di Kota Serang pun pernah terjadi, padahal dalam buku tersebut menceritakan sosok Sultan Maulana Hassanudin Banten, tetapi dalam gambar dibuku paket tersebut terlihat gambar sosok pahlawan Sultan Hassanudin Makassar. (Nm/red).