JAKARTA – Pemudik diharapkan mempersiapkan saldo e-toll untuk pulang pergi dalam perjalanan mudik. Untuk diketahui, perjalanan dari Jakarta – Cirebon, pemudik harus menyiapkan saldo e-Toll minimal Rp 145.000. Untuk pemudik ke Cirebon dari GT Kanci, mereka harus membayar Rp 144.000 sementara Jakarta – Cirebon melalui GT Palimanan harus membayar Rp 132.000.
Sedangkan untuk mudik ke kampung halaman dari Jakarta ke sejumlah daerah di Jawa Tengah harus menyiapkan saldo sedikitnya Rp 430.000. Perlu di ketahui bahwa tarif tol Jakarta – Semarang adalah Rp 349.500 sedangkan tarif Jakarta – Solo adalah Rp 426.500.
Untuk perjalanan ke Jawa Timur tentunya akan memiliki tarif yang jauh lebih besar ketimbang Jawa Tengah. Untuk Perjalanan dari Jakarta – Probolinggo pemudik harus membayar sebesar Rp 727.500 sementara Jakarta – Surabaya dikenakan tarif sebesar Rp 675.500.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) pun menyarankan untuk memastikan saldo e-Toll cukup. Dengan demikian pemudik tidak perlu bingung ketika harus membayar tol.
Kendati demikian, sejumlah langkah antisipasi juga sudah dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Salah satunya adalah dengan menyediakan gardu tol khusus pembayaran cash dan gardu top-up e-toll.
“Kita sediakan tempat top-up e-toll di Cikarang Utama. Jadi kita pastikan mereka yang melintas Trans-Jawa ada tempat-tempat untuk top-up kartu,” ujar Danang Parikesit, Kepala BPJT.
Selain itu, pemudik juga bisa mengisi saldo e-toll dengan menggunakan smartphone yang berfitur near field communication (NFC). “Dengan ini pemudik bisa pengisian e-toll lewat aplikasi mobile banking bank penerbit atau lewat aplikasi e-commerce. Selain pengisian, pemudik juga bisa mengecek saldo e-toll melalui smartphone,” tukasnya. (Net/red)