SERANG,- Banyaknya masyarakat Banten yang menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI), ternyata berdampak positif pada perekonomian Banten. Tercatat, sejak 2015 hingga 2018, jumlah masyarakat Banten yang menjadi PMI sebanyak 11.585 jiwa.
Berdasarkan data Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) – Serang, para PMI mampu menyumbangkan sekitar 8 Miliyar lebih.”Iyah, uang masuk dari PMI di luar negeri mencapai 8 Miliyar dalam kurun waktu 2018,” ujar Kepala BP3TKI, Ade Kusnadi, Kamis (12/6).
Menurut Ade, nominal tersebut hanya untuk PMI yang melakukan transaksi pengiriman uang, melalui Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Serang. “Itu baru dari BNI, belum dari Bank lainnya seperti Mandiri, BCA, BRI, atau untuk mereka yang mengirimkan melalui jasa Western Union,” katanya.Hal tersebut, lanjutnya, juga masih belum diakumulasikan dengan PMI yang berangkat secara ilegal. Karena, mereka yang berangkat secara ilegal, tidak terdata di BP3TKI.
“Disamping itu pun, seperti yang ilegal, mereka memberikan uangnya secara langsung kepada keluarga. Ada pula yang mengirim dalam bentuk barang. Sehingga tidak terdeteksi uang masuknya,” ungkapnya.
Ia mengatakan bahwa dengan banyaknya jumlah uang yang dikirimkan tersebut, roda perekonomian di kampung halamannya menjadi lebih segar. Karena, daya beli masyarakat semakin meningkat.”Jadi dari uang yang dikirimkan oleh PMI, dapat menggerakkan roda perekonomian di kampung halaman PMI tersebut. Dengan demikian, pembangunan pada daerah tersebut juga menjadi lebih baik lagi,” terangnya.
Oleh karena itu, tutur Ade, hal tersebut membuktikan bahwa PMI merupakan pekerjaan yang menjanjikan. “Dengan berangkat ke luar negeri, kan terlihat hasilnya. Ada yang jadi rumah, ada yang jadi tanah. Dan harusnya Pemda melihat hal tersebut,” katanya.
Namun, ia tetap mendorong bahwa para PMI, jangan sampai merasa terlalu nyaman bekerja di luar negeri. Ia berharap, para PMI yang sudah dua atau tiga tahun di luar negeri, dapat berhenti dan melanjutkan berwirausaha di kampung halamannya.
“Dari gaji tersebut, bisa dikumpulkan menjadi modal untuk berwirausaha. Bisa juga mengikuti program Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus PMI dari Bank-bank milih pemerintah,” tandasnya. (NR/red)