SERANG,- Penyelesaian permasalahan sampah yang menjadi program unggulan Walikota dan Wakil Walikota, masih belum tertangani dengan baik. Pasalnya, saat ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang hanya mampu menangani sampah sebanyak 320 dari 600 kubik setiap harinya.
Sehingga, rasio sampah tertangani hanya berada di angka 53.3 persen saja, dengan sisa sampah yang tertumpuk di Kota Serang sebanyak 280 kubik setiap harinya.
DLH beralasan, ketersediaan truk sampah yang dimiliki Kota Serang, masih jauh dari ideal. Sebab, kebutuhan Kota Serang akan truk sampah sebanyak 60 unit, sedangkan saat ini, DLH hanya memiliki 29 unit.
“Kami saat ini hanya memiliki 29 truk sampah saja. Sedangkan idealnya itu 60 truk sampah. Sehingga sampah tidak dapat tertangani secara keseluruhan,” ujar Tendian, Sekretaris DLH, saat ditemui awak media diruang kerjanya, Kamis (13/6).
Untuk itu, Tendian mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan pengadaan 4 truk sampah, untuk meningkatkan rasio sampah tertangani.
“Kami sedang melakukan lelang untuk pengadaan 4 truk sampah. Saat ini sedang dalam proses,” katanya.
Ia mengaku, DLH pada tahun ini menargetkan kenaikan rasio tertangani meningkat sebesar 10 persen dari tahun lalu. Namun, jika dibandingkan dengan target tahun lalu, yaitu sebesar 49.31, maka saat ini kenaikan hanya 4.02 persen saja.
“Sebenarnya target kami setiap tahunnya meningkat 10 persen (untuk rasio tak tertangani). Agar nanti pada tahun 2026 sudah zero waste (tanpa sampah dibuang),” tuturnya.
Untuk itu, ia juga mengatakan bahwa DLH saat ini sedang mengajukan penambahan personel pasukan oranye. Selain itu, pembentukan tim pengawas sampah di setiap kelurahan, juga merupakan salah satu cara dalam menangani permasalahan sampah tersebut.
“Kami bentuk tim pengawas, untuk mengawasi sampah yang ada di setiap kelurahan. Jadi kami dapat menganalisa, bagaimana masyarakat dalam menyikapi sampah,” tuturnya.
Mengenai anggaran penanganan sampah, Tendian mengatakan bahwa dari Rp32 Miliyar, hampir 60 persen digunakan untuk pengadaan sarana dan operasional penanganan sampah. Maka, jika dikonversi, sekitar Rp20.4 Miliyar digelontorkan untuk penanganan sampah.
Untuk serapan anggaran, Tendian mengaku serapan anggaran DLH sudah cukup baik dalam hal penanganan sampah. Namun ia tidak memberikan data pasti, persentase anggaran yang telah diserap.
Menanggapi hal tersebut, aktivis mahasiswa dari HMI MPO Cabang Serang, Hadiroh, mempertanyakan kinerja yang dilakukan oleh DLH Kota Serang.
“Kinerja DLH harus dipertanyakan, jika ternyata saat ini saja peningkatan rasio sampah tertangani hanya meningkat dibawah 5 persen,” tuturnya.
Menurutnya, jika memang DLH mengakui serapan anggarannya baik, maka anggaran tersebut tidak berbasis kinerja.
“Katakanlah persentase serapan di angka 50 persen, tapi hasilnya di bawah 5 persen. Ini kan tidak sebanding antara anggaran yang terserap dengan hasil kinerja,” tegasnya. (Bp/red).