SERANG – Wali Kota Serang Syafrudin mengakui banyak parkir liar muncul di kawasan wisata religi Banten Lama yang meresahkan wisatawan. Syafrudin juga menyebut ada kelompok dan organisasi di luar Pemkot Serang yang memanfaatkan pengunjung saat Banten Lama didatangi wisatawan yang ingin berziarah.
“Kalau disebut oknum tidak kalau disebut bukan dirasa oknum juga. Karena ada masyarakat memanfaatkan kesempatan baik dari ormas maupun OKP (organisasi kepemudaan),” ujarnya seperti dikutip dari detik.com
Ia juga mengakui ada pungutan parkir liar ke pengunjung di harga Rp 5 ribu ke atas. Jika mengaku pada aturan Perda 13 tahun 2014 yang berisi aturan retribusi parkir, maka itu di luar ketentuan. Karena harga parkir motor hanya Rp 1.000, roda 4 Rp 2 ribu dan mobil di atas 9 penumpang Rp 7 ribu lima ratus.
“Banyak parkir liar di sana itu. Yang kita kelola hanya 2 titik yaitu di Sukadiri dan kawasan penunjang wisata (KPW). Kalau sekarang ada tiket lebih dari itu berarti di luar ranah Kota Serang,” ujarnya.
Oleh karena itu, Syafrudin meminta Dinas Perhubungan untuk segera menertibkan parkir liar di kawasan tersebut. “Kita perintahkan untuk segera melakukan pengecekan di lapangan kalau masih ada karcis liar di luar produk kami. Segera diambil dan segera ditata Banten lama baik parkir maupun yang lainnya,” pungkasnya. (As/red)