UPDATENEWS.CO.ID — Sejumlah pemasok cip besar asal Amerika seperti Qualcomm dan Intel dikabarkan tengah melobi pemerintah AS untuk melunakkan larangan penjualan cip mereka ke Huawei.
Menurut sumber yang diwawancarai Reuters, para eksekutif Intel dan Xilinx Inc sempat menghadiri pertemuan dengan Departemen Perdagangan pada akhir Mei lalu guna membahas hal itu. Tak hanya Intel dan Xilinx, Qualcomm pun ikut mendesak pemerintah untuk mengurangi larangan memasok teknologi kepada Huawei.
Para produsen cip berpendapat bahwa perangkat milik Huawei seperti ponsel pintar dan server komputer menggunakan suku cadang yang tidak mungkin menimbulkan masalah keamanan.
Tersiar kabar bahwa Asosiasi Industri Semikonduktor (SIA) sebuah kelompok perdagangan diminta sejumlah eksekutif perusahaan cip untuk mengatur konsultasi dengan pemerintah AS, guna mengingatkan para pejabat AS tentang dampak yang ditimbulkan atas larangan tersebut.
“Ini [desakan untuk mengurangi larangan penjualan cip] bukan tentang membantu Huawei. Ini demi mencegah kerusakan pada perusahaan-perusahaan [teknologi] Amerika,” kata salah seorang sumber kepada Reuters.
Di sisi lain, Qualcomm diketahui ingin kembali melanjutkan pengiriman cip ke Huawei untuk disematkan di perangkat ponsel dan jam tangan pintar.
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters di Meksiko, Wakil Presiden Urusan Publik Huawei Andrew Williamson mengatakan perusahaannya tidak meminta siapapun secara khusus untuk melobi atas nama Huawei Techonologies Ltd. Dia berpendapat bahwa langkah itu merupakan inisiatif dari para eksekutif pembuat cip.
“Mereka melakukannya dengan keinginan mereka sendiri karena Huawei adalah salah satu pelanggan mereka,” jelas Williamson.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Intel dan Qualcomm sempat berencana untuk memutuskan hubungan mereka dengan Huawei segera. Seorang karyawan dari salah satu perusahaan pembuat cip tersebut mengatakan bahwa perusahaannya bakal membekukan penawaran pasokan mereka dengan Huawei.
Intel sendiri memberikan Huawei sebuah cip server dan prosesor untuk jajaran laptopnya, sementara Qualcomm memasok sebuah modem.
Menanggapi hal itu, Huawei kini dikabarkan telah mempersiapkan kemungkinan buruk dengan cara menimbun cip dari pemasok AS untuk bertahan setidaknya tiga bulan. Langkah ini dinilai cukup berguna untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan teknologi raksasa dunia merupakan taktik untuk menakut-nakuti. (fidz.red)
Sumber:CNNIndonesia.com