SERANG, – Walikota Serang, Syafrudin, lakukan inspeksi dadakan di dua lokasi pelayanan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMP. Lokasi tersebut yaitu mol Ramayana dan Mall of Serang (MOS).
Dalam inspeksi tersebut, Syafrudin tidak menemukan adanya permasalah dari segi teknis. Ia menyebutkan, baik server maupun pelayanan, sudah berjalan cukup baik.
“Secara keseluruhan di dua pelayanan ini, berjalan cukup baik. Dan server juga sudah siap dan tidak ditemukan adanya masalah,” tuturnya saat ditemui di MOS, Jumat (21/6).
Namun, Syafrudin menemukan adanya kesulitan dari masyarakat yang mendaftar, saat mendatangi kedua lokasi tersebut. Syafrudin mengaku, hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar.
“Ada beberapa keluhan dari orang tua pendaftar. Memang pendaftaran saat ini agak ribet, karena mungkin dulu itu pendaftarannya didaftarkan sekolah, dan sebagainya. Nah sekarang itu harus daftar sendiri dan online,” katanya.
Oleh karena itu, ia mengaku sengaja menaruh posko pendaftaran dan pengaduan mengenai PPDB Online, di beberapa lokasi keramaian di Kota Serang.
“Kami menyediakan server di tempat-tempat keramaian. Di dua mol di Kota Serang. Ini untuk mempermudah akses masyarakat,” ungkapnya.
Selain itu, Syafrudin pun mengatakan bahwa masih banyak masyarakat, yang mengeluhkan mengenai sistem zonasi. Karena, ia mengaku bahwa persebaran sekolah negeri saat ini masih belum merata.
“Ada keluhan juga dari masyarakat mengenai zonasi. Terutama di daerah Karangantu dan di sekitar Banjaragung. Karena di daerah Kasemen, masih sedikit SMP Negeri. Bahkan di Banjaragung itu belum ada SMP Negeri,” tuturnya.
Sehingga, lanjut Syafrudin, dirinya melalui Dinas Pendidikan akan mengakomodir, bagi para calon siswa yang dirugikan oleh sistem Zonasi.
“Artinya jangan sampai anak-anak kita ini tidak bersekolah (karena Zonasi). Kami melalui Dindik nanti akan mengakomodir mereka. Nanti kami akan berikan pertimbangan lain bagi yang zonasinya jauh. Nanti akan dikaji di Dindik,” terangnya.
Syafrudin juga mengaku, di tahun yang akan datang, akan ada pertambahan jumlah sekolah baru. Hal ini akan disesuaikan dengan zonasi yang berlaku.
“Dengan adanya pertambahan penduduk, kami akan melakukan penambahan juga dengan jumlah sekolah, sesuai dengan zonasi yang ada,” tandasnya. (Rul/red)