UPDATENEWS.CO.ID — Baru-baru ini sebuah penelitian menemukan lebih dari 2.000 aplikasi yang ada di Play Store terindikasi sebagai aplikasi berbahaya. Jadi, tak ada salahnya jika kalian harus tetap waspada.
Bagi kalian pengguna smartphone Android tentu saja tidak asaing dengan salah satu layanan yang dibangun oleh Google, yakni Google Play Store. Ya! Itu adalah marketplace yang dibangun oleh Google untuk menampung jutaan aplikasi yang dibangun oleh Google dan juga pengembang aplikasi pihak ketiga.
Dari Google Play Store, tentunya pengguna smartphone Android akan lebih mudah menemukan aplikasi yang dibutuhkan dan ingin diinstal ke dalam perangkatnya. Enaknya lagi, seluruh aplikasi yang tersedia sudah diatur sedemikian rupa sehingga memberi rasa nyaman bagi pengguna.
Namun, tahukah kalian bahwa tidak sedikit aplikasi yang ada di dalam marketplace besutan Google ini tidak aman untuk kita gunakan. Ya! Lewat sebuah studi yang dilakukan selama dua tahun ditemukan sebanyak 2.040 aplikasi berbahaya di Play Store.
Studi tersebut juga mencatat bahwa ada beberapa aplikasi yang berbahaya itu memerlukan sejumlah izin yang mencurigakan. Sementara itu sebagian lainnya diindikasikan sebagai malware. Ini adalah studi yang dibuat oleh University of Disney dan Data 61 dari CSIRO.
Tidak main-main, penelitian ini mencakup sekitar 1 juta aplikasi di Google Play dan ditemukan sejumlah aplikasi palsu yang bukan malware. Akan tetapi, aplikasi-aplikasi ini juga memerlukan izin untuk mengakses data yang tidak memiliki korelasi dengan mereka.
Menariknya, dari sekian banyak aplikasi palsu yang bukan malware, ada beberapa aplikasi atau game yang mungkin sering kalian dengar, yakni Hill Climb Racing atau Temple Run. Oleh karena itu, tidak ada salahnya kalian untuk selalu waspada dalam menggunakan aplikasi yang ada di dalam Play Store.
Bagaimana University of Disney dan Data61 memproses 1 juta aplikasi tersebut? Para peneliti memakai teknologi neural networks dan machine learning. Algoritma ini ditetapkan untuk mencari deskripsi teks yang sama dan ikon yang secara visual mirip dengan 10 ribu aplikasi paling populer di Play Store.
Hasilnya, algoritma tersebut mengembalikan 49.608 aplikasi yang berpotensi sebagai ancaman. Menggunakan VirusTotal, sekitar 7.246 aplikasi ditandai sebagai berbahaya dan 2.040 di antaranya sebagai aplikasi palsu serta aplikasi beresiko tinggi.
Selain itu, penelitian ini juga menemukan sebanyak 1.565 aplikasi yang meminta setidaknya lima izin sensitif dan 1.407 aplikasi menanamkan library iklan pihak ketiga. Terkait dengan penelitian ini, Google sendiri telah menghapus seluruh aplikasi yang diindikasikan berbahaya.
Tim Google juga melaporkan bahwa jumlah pengiriman aplikasi yang ditolak telah meningkat lebih dari 55 persen dibandingkan tahun lalu. Selain itu, penangguhan aplikasi juga telah meningkat menjadi 66 persen. Ya! Itulah upaya yang terus dilakukan oleh Google untuk memberi rasa nyaman pengguna Android. (fidz.red)
Sumber : droidlime.com