GARUT – Sebuah kedai yang terletak di Jalan Pataruman, Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut, Jawa Barat kini tengah ramai diperbincangkan. Pasalnya tempat ini menerima penitipan suami sekaligus penangkaran buaya. Tempat ngopi yang bernama Kedai Dukun tersebut sekilas tidak ada yang aneh dari kedai kopi yang satu ini. Namun spanduk di depan kedai yang bertuliskan ‘Tempat Penitipan Suami dan Penangkaran Buaya’, menarik perhatian warga yang melintas.
Edi (37) alias Mang Kuwu asli warga Garut merupakan pendiri kedai dukun, saat ditemui wartawan di kedainya, Kuwu menjelaskan arti slogan tersebut. Kuwu memilih slogan itu karena kedainya dekat dengan pasar dan beberapa toko. Tak jarang suami-suami yang mengantar istrinya mampir ke kedai. “Buat suami yang nganter istri belanja, bisa mampir ke sini, maksud tempat penitipan suami itu artinya agar para istri tidak khawatir saat suaminya ada di sini,” ujar Kuwu kepada wartawan di kedai miliknya, belum lama ini.
Sedangkan kata ‘Buaya’ yang ada dalam slogan merupakan akronim atau kependekan dari ‘Bikin Usaha Asal Yakin Aja’. Ia mengaku, tidak sedikit orang yang mempertanyakan slogan yang dipakai di tempat usahanya. Bahkan, BKSDA sempat datang dan mempertanyakan slogan yang dipakainya.
“Ada yang datang katanya harus punya izin dari BKSDA, karena dikiranya penangkaran buaya beneran,” katanya.
Meskipun banyak dipertanyakan, ternyata Kedai Dukun ini tak seburuk yang dibayangkan. Kuwu bahkan menyediakan buku sampai Alqur’an. Tujuannya agar setiap pengunjung yang datang bertambah literasi dan pengetahuannya. “Tidak ada live musik juga. Supaya kalau ngobrol nyaman,” ungkapnya.
Didirikan tahun 2019, Kedai Dukun milik Kuwu ini kerap ramai dikunjungi bapak-bapak. Menu andalannya kopi dan nasi goreng. Harganya sangat terjangkau, mulai dari Rp 12 ribu. (Red)