SERANG – Mahkamah Konstitusi (MK) pada Kamis lalu, telah memutuskan untuk menolak permohonan dari pasangan calon (Paslon) 02. Hal ini menjadikan paslon 01, resmi memenangkan Pemilu 2019.
Untuk itu, tokoh pendiri Banten, Embay Mulya Syarif, mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya Banten, untuk dapat menerima dengan lapang dada, hasil keputusan MK tersebut.
“Saya harapkan mmasyarakat Indonesia, khususnya Banten, dapat menerima apa yang diputuskan oleh MK. Itulah yanh terbaik,” katanya kepada wartawan belum lama ini.
Ia menuturkan, sebagai bangsa yang mayoritas penduduknya beragama Islam, maka harus meyakini bahwa takdir itu ada. Dan ia mengatakan bahwa hasil keputusan MK, merupakan takdir yang telah dirancang oleh Allah.
“Sebagai umat Islam, kita harus yakin dan beriman kepada yang namanya takdir. Apapun yang terjadi, yang diumumkan oleh MK itu adalah takdir. Takdir yang baik dan buruk itu Allah yang atur,” jelasnya.
Bahkan, ia membacakan sebuah dalil Hadits Qudsi mengenai kewajiban seorang Muslim, untuk beriman kepada takdir yang telah ditetapkan.
“Allah berfirman di dalam hadits Qudsi itu keras sekali. Apabila tidak suka dengan takdirku, kepada keputusanku, silahkan cari Tuhan selain aku, dan silahkan keluar dari kolong langitku. Pedas sekali itu,” ujarnya membacakan terjemahan hadits Qudsi.
Menurut Embay, adanya sebuah ancaman melakukan mobilisasi masa, untuk menolak keputusan MK, merupakan bentuk tindakan melawan takdir.
“Itu namanya melawan takdir. Dan itu sangat tidak Islami. Kita orang Islam memiliki rukun iman yang ke enam, yaitu percaya kepada takdir, baik ataupun buruk. Itulah yang terbaik dari Allah,” ungkapnya.
Ia pun mengaku, bahwa dirinya merupakan pendukung paslon 01. Meskipun kalah di Basnten, ia mengatakan bahwa dirinya legawa dan tidak melakukan mobilisasi masa.
“Saya kan pendukung 01. Di Banten, 01 kalah, saya enggak tuh teriak-teriak. Saya terima dan legawa,” katanya lagi.
Sehingga, ia meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia, untuk bisa menerima kenyataan bahwa saat ini, Indonesia telah memiliki presiden dan wakil presiden, hasil Pemilu 2019.
“Siapapun yang terpilih itu adalah presiden kita, pemimpin kita. Dan kita harus menjunjung tinggi pemimpin kita itu,” pungkasnya. (red)