SERANG – Masyarakat Padarincang yang tergabung dalam aliansiSyarekat Perjuangan Rakyat Padarincang (SAPAR) memblokir akses masuk proyek geothermal dengan memasang spanduk berisi penolakan PLTPB (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi). Minggu, (30/6).
Proyek pembangkit listrik yang menggunakan panas bumi sebagai sumber energinya tersebut mendapat penolakan dari masyarakat setempat sejak tahun 2017 lalu. Kardi salah satu warga menyebut pemerintah setempat terkesan acuh terhadap gejolak yang ada.
“kita sudah menolak dari tahun 2017, mulai dari pemasangan spanduk penolakan sampai demonstrasi, sempat juga audiensi, ya gitu, Pemerintah setempat keliatannya sebodo aja gitu”, jelasnya.
Ia pun menegaskan keinginan masyarakat bahwa pembangunan PLTPB tersebut harus segera dihentikan.
“Pokoknya kita masyarakat Padarincang akan tetap menolak pembangunan tersebut, sekali tolak kita tetap akan menolak”, tegasnya.
Senada dengan Kardi, Ibas salah satu masyarakat setempat yang juga tergabung dalam aliansi SAPAR berharap, pemerintah harus segera menghentikan proyem Geothermal sesuai dengan keinginan masyarakat sejak lama.
“Warga berharap pemerintah segera menghentikan proyek tersebut, sesuai dengan keinginan masyarakat”, kata Ibas yang juga merupakan salah satu masyarakat Padarincang
Proyek yang berlokasi di Kp. Wangun Desa Batukuwung Kecamatan Padarincang, menurut warga hanya menimbulkan dampak negatif, mulai dari kerusakan lingkungan hingga konflik sosial. Mereka berharap Pemerintah Provinsi Banten segera mengambil sikap atas persoalan yang ada dan meminta untuk berpihak kepada masyarakat. (Red)