SERANG, – Akibat kemarau, kekeringan di wilayah Provinsi Banten terus meluas. Berdasarkan informasi yang dihimpun BPBD Banten kekeringan melanda beberapa wilayah di wilayah Kota Cilegon, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Serang.
Kepala Pusdalops BPBD Banten Giman menuturkan, selain di Cilegon, kekeringan juga mulai terjadi di wilayah Munjul Kabupaten Pandeglang. Sedangkan di Kabupaten Serang terjadi di wilayah Pontang dan Tanara. Akibatnya warga di wilayah tersebut kesulitan air bersih. ”ltu pun belum laporan resmi, baru pihak BPDB kabupaten rapat kemarin, baru telepon udah mulai dari beberapa kekeringan,” ujarnya kemarin.
Munututnya, kekeringan air bersih di Kabupaten Pandeglang masih bisa diatasi karena warga masih memiliki tangki air dari bantuan Presiden. Sementara untuk di Kabupaten Serang, BPBD telah mengirim air bersih. “Paling ngedrop air, karena yang dikeluhkan masyarakat paling air bersih, tangki nanti ke rumah tangga rumah tangga jeriken,” katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan informasi dari BMKD puncak kekeringan akan terjadi pada Agustus mendatang. Dampak kekeringan berupa kekurangan air bersih biasanya hanya terjadi di wilayah perkampungan. Sementara di daerah perkotaan masih aman karena rata-rata memiliki PDAM.
Terkait dampak lebih luas kekeringan, ia mengaku, pihaknya sudah mulai mempersiapkan diri. Jika kekeringan sudah tidak bisa diatasi oleh kabupaten/kota, pihaknya bisa mengajukan pencairan dana siap pakai (DSP).
“Pencairan dana ini harus didahului oleh SK darurat kekeringan. SK bisa keluar jika kekeringan sudah terbilang parah. Artinya, kabupaten sendiri sudah tahu darurat kekeringan. Tapi dari kedaruratan provinsi sudah kemarin rencanakan ketika kabupaten sudah menyatakan kekeringan atau kedaruratan kita siap,” pungkasnya. (Red).