UPDATENEWS.CO.ID – Google menyadari bahwa sebagian besar pendapatannya berasal dari iklan, namun iklan pun diketahui dapat memperlambat kinerja peramban. Disebabkan hal ini menyita terlalu banyak sumber daya.
Oleh sebab itu, Google diketahui mengembangkan fitur di peramban Chrome besutannya untuk memblokir iklan yang bisa membuat lambat. Fitur yang bersangkutan kini masih diuji coba di peramban open source Chromium yang menjadi basis Google Chrome.
Dilaporkan Cnet, Google menyebut iklan yang besar mengambil sumber daya sebagai heavy ads yakni iklan berat. Jenis iklan itu menyita trafik jaringan sebesar 4 MB atau CPU time selama 60 detik. Nantinya, jika pengguna membuka suatu situs dan di sana ada iklan yang masuk di dalam kriteria tadi, maka Chrome akan otomatis memblokirnya,
Ketika diblokir, akan muncul pesan Ad removed dengan tombol Details. Ketika tombol ini di-klik, maka akan muncul keterangan bahwa Iklan ini menggunakan terlalu banyak sumberdaya di perangkat, jadi Chrome memblokirnya”.
Belum diketahui kapan fitur itu akan ditambahkan ke peramban Google Chrome, kalaupun benar nantinya akan benar-benar diwujudkan. Bukan kali ini saja Google menguji coba fitur pemblokir iklan. Beberapa waktu lalu, Google juga dikabarkan bakal meluncurkan fitur ad blocker terintegrasi di dalam Chrome.
Sebelumnya Google Chrome menyebutkan akan mulai menyingkirkan iklan yang mengganggu dan menghalangi tampilan konten. Langkah itu diambil seiring dengan bergabungnya Google ke dalam Coalition for Better Ads, yakni grup industri yang berusaha membuat pengalaman browsing lebih nyaman untuk pengguna internet. Caranya dengan menampilkan iklan web sesuai standar.
Inisiatif ini akan dilakukan browser Chrome pada awal Juli, tepatnya 9 Juli 2019. Chrome besutan Google akan mulai menggulirkan fitur ad blocker yang bisa memblokir iklan-iklan pengganggu tersebut. Seperti dilaporkan Tech Radar.
Sebelumnya, pihak Google telah lebih dulu melakukan uji coba dengan tool terkait di wilayah Amerika Utara dan Eropa, yang melibatkan lebih dari 60.000 pengguna. Uji coba ini dinilai sukses memberikan pengalaman lebih positif untuk para pengunjung situs web di kedua wilayah tersebut.
Ben Galbraith, Senior Director Product Chrome, menuturkan bahwa tujuan akhir Chrome bukanlah mem-filter iklan, tapi menghadirkan web yang lebih baik untuk semua orang di semua tempat.
Fitur pemblokir iklan Chrome tak serta merta akan menghilangkan semua iklan di situs, namun hanya akan menyaringnya sesuai standar tersebut.
Bagi para webmaster yang memajang iklan di situs, bisa menggunakan alat Ad Experience Report untuk mengetahui apakah iklannya sudah sesuai dengan standar yang ditentukan.
(fidz.red)
Sumber : SELULAR.ID