SERANG – Tugas pemerintah kota Serang dalam mengejar investor untuk menanamkan modal di kota Serang, terbilang cukup berat. Pasalnya jumlah investor pada akhir periode 2018, masih berada di angka 891 proyek.
Padahal, target yang telah ditentukan, berada pada angka 1.818 proyek, atau capaian pada 2018 hanya 49 persen saja. Meskipun terjadi fluktuatif capaian sejak tahun 2013, namun tren penurunan paling signifikan terjadi pada tahun 2018.
Kendati tidak memenuhi target investor, namun target nilai investasi mencapai target. Pada 2018, target nilai investasi berada di angka Rp3,750 milyar, sedangkan target berada di angka Rp5,204 milyar.
Menanggapi hal tersebut, Walikota Serang, Syafrudin, mengatakan bahwa dalam menangani persoalan tersebut, pihaknya akan mempermudah izin bagi para investor.
“Terutama dari sisi perizinan ya, akan kami permudah. Jadi ketika investor masuk ke kota Serang, ini jangan sampai ada yang mempersulit. Sehingga investor tidak merasa direpotkan,” ujarnya, Senin (8/7).
Menurutnya, kondisi prosedur perizinan saat ini, memang termasuk dalam kategori yang cukup rumit. Hal tersebut, lanjutnya, berdampak pada minimnya investor yang masuk ke kota Serang.
“Kembali lagi kepada permasalahan kemarin. Masalah prosedur aja, jadi dalam prosedurnya saat ini memang agak ribet,” ungkap Syafrudin.
Selain daripada jumlah investor yang masih belum memenuhi target, dalam laporan pertanggungjawaban Walikota tahun 2018, tertulis pula daya serap tenaga kerja yang tidak memenuhi target. Dalam capaian 2018, hanya berhasil menyerap 6.335 orang. Sedangkan target berada di angka 9.007.
Hal ini pun, kata Syafrudin, yang menjadi perhatian dari pemerintah kota Serang. Menurutnya, tidak tercapainya target serapan tenaga kerja, merupakan sebab dari jauhnya capaian jumlah investor di kota Serang.
“Ya sudah otomatis ketika investor tidak datang ke kota Serang, serapan tenaga kerja pun menjadi minim juga. Maka harapan kedepannya, bisa lebih baik lagi,” pungkasnya. (red)