PANDEGLANG – Miris, 15 tahun sudah Nining mengajar di SD Negeri Karya Buana 3 Cimampang, Desa Karya Buana Kecamatan Cigeulis Kabupaten Pandeglang, namun kehidupannya belum juga beranjak layak. Maklum, status honorer dan kemampuan keuangan sekolah, perbulan Nining hanya menerima honor tak lebih dari Rp 350 ribu.
Honor yang kecil, tak membuat Nining berhenti mengajar. Kecintaannya terhadap dunia pendidikan menjadikan Nining dan suaminya tetap bertahan. Walaupun, mereka harus menyulap samping toilet, berukuran 4×4 menjadi tempat tinggalnya.
“Saya sudah mengabdikan diri, menjadi guru honorer di SD Negeri Karya Buana 3 kurang lebih 15 tahun. Namun nasib saya belum beruntung dan masih tetap jadi guru honorer, belum menjadi Pegawai Negeri sipil (PNS),” ujar Nining.
Sementara itu, Kepala sekolah SD Negeri Karya Buana 3 Ajat Sudrajat, saat dimintai keterangan oleh awak media, membenarkan guru honorer yang bernama Nining, tinggal di samping toilet yang ada dibelakang SDN Karya Buana 3.
“Seorang guru walaupun masih tergolong honorer, sebetulnya memang tidak layak tinggal di samping toilet sekolah. Namun karena tidak memiliki rumah, akhirnya terpaksa tinggal disana,” ucap Ajat Kepada awak media, Minggu (14/07/19).
Ajat menambahkan, Nining sebagai guru honorer yang aktif mengajar di sekolah hanya diberikan honor Rp 350.000 perbulan, itupun dibayar tiga bulan sekali.
“Saya berharap kedepan di SDN Karya Buana 3 ini, ada rumah dinas dan perpustakaan juga seperti di sekolah lain. Sebenarnya tanah milik sekolah cukup luas, ada 2009 meter dan saya pun sudah mengajukan proposal namun belum ada realisasinya,” tandasnya. (Mar)