SERANG – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Civics Banten Jaya (HMCB) gelar diskusi mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Padarincang di halaman kampus UNBAJA, Selasa (16/7).
Diskusi tersebut menghadiri beberapa pemateri yang aktif dalam penolakan Geothermal di Padarincang, seperti Nurhendra Wibowo, Rohman, Bowo Haksa. Dalam diskusinya Nurhendra Wibowo yang juga salah satu aktivis dari awal hingga kini yang mengawal perjuangan masyarakat Padarincang dalam penolakan Geothermal mengatakan kegiatan diskusi ini akan dilakukan disetiap kampus yang ada di Provinsi Banten untuk menyatukan issue menjadi Issue bersama disetiap elemen mahasiswa.
“Ini adalah kegiatan diskusi roadshow dari kami ke setiap kampus yang berada di Provinsi Banten, kemarin sudah di Universitas Bina Bangsa, sekarang di Universitas Banten Jaya, dan kedepan akan digelar di UIN SMH Banten guna menyatukan issue disetiap elemen mahasiswa sehingga menjadi issue bersama,” tuturnya.
Ia berharap penolakan Geothermal yang masih dilakukan olehnya bersama masyarakat Padarincang bisa menjadi issue nasional. Menurutnya ke depan dirinya bersama masyarakat Padarincang akan mengadakan Longmarch ke Kementerian ESDM untuk menyampaikan aspirasinya.
“Harapan ke depan ini juga bisa menjadi issue nasional. Kedepan kita akan mengadakan Longmarch ke Kementrian ESDM bersama masyarakat Padarincang untuk menyampaikan aspirasi kita langsung ke pusat,” tukasnya.
Ditempat yang sama ketua Himpunan Mahasiswa Padarincang (Himapar) mengatakan, situasi saat ini di Padarincang pihaknya sedang memperluas dampak negatif dari adanya Geothermal kepada masyarakat, “kita sekarang sedang memperluas bagaimana dampak negatif kepada masyarakat yang akan terjadi kedepan dari adanya proyek Geothermal ini,” ujarnya.
Ia juga berharap permasalahan Geothermal ini bukan hanya permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Padarincang saja, dirinya mengajak kepada setiap elemen pemuda dan mahasiswa untuk bersama-sama menolak adanya proyek Geothermal tersebut.
“Harapannya sih masalah ini bukan hanya masalah yang dihadapi oleh masyarakat Padarincang saja, tetapi kita inginnya agar semua elemen pemuda dan mahasiswa untuk bersama-sama menolak Geothermal, untuk memikirkan sama-sama dampak negatif terhadap lingkungan di Provinsi Banten khususnya Padarincang,” tuturnya.
Sementara itu Ketua Himpunan Mahasiswa Civics Banten Jaya (HMCB) Nibras Sohwatul Islam mengatakan, pihaknya akan ikut bergabung bersama masyarakat Padarincang dalam menolak proyek Geothermal tersebut.
“Kita akan bergabung bersama masyarakat, untuk bersama-sama menyampaikan aspirasi ke pemerintah pusat sehingga proyek Geothermal ini bisa dihentikan,” pungkasnya. (Nm/red)