UPDATENEWS.CO.ID – Sebagai layanan dompet digital, LinkAja dan Dana melihat peluang cukup besar untuk sistem pembayaran cashless.
Sehingga tidak mengherankan jika dua layanan ini memiliki cara tersendiri dalam meraih hati pikat pelanggan.
Dalam Selular Congress, yang digelar kemarin (15/07/19) LinkAja dan Dana menyampaikan bagimana strategi mereka dalam memikat pelanggan untuk menggunakan layanan dompet digital.
LinkAja menyebutkan memasang strategi kolaborasi. Sementara Dana, memikat pelanggan dengan strategi promosi.
Dhenu Wiarsandi, Product Development Group Head PT Finarya (LinkAja), mengatakan perusahaan tidak akan menggunakan promosi sebagai strategi bisnisnya, melainkan lebih fokus kepada use case yang sesuai.
Dhenu mengatakan dalam menjalankan fokus tersebut LinkAja akan memanfaatkan sektor transportasi yng ang merupakan bagian dari Badan Usaha Usaha Milik Negara (BUMN). Bahkan, moda raya terpadu (MRT) dikatakan telah masuk ke dalam road map LinkAja.Bahkan, salah satu layanan LinkAja, yakni RFID, di mana perusahaan bekerja sama dengan PT Jasa Marga, sudah diuji coba di 20 gerbang tol di Bali dan Jakarta.
Terkait dengan layanan RFID, LinkAja mengaku bahwa saat ini perusahaan tengah mencari solusi yang paling efisien guna mengakomodir kebutuhan pengguna jalan tol.
Selain itu, LinkAja juga bekerja sama dengan salah satu perusahaan transportasi berbasis digital terbesar di Indonesia, yakni Ojol lokal. Meski enggan bercerita banyak mengenai layanan tersebut, tetapi Dheno mengatakan dalam waktu dekat layanan hasil kolaborasi antara LinkAja dan Ojol tersebut akan teraplikasikan dalam waktu dekat.
Untuk saat ini LinkAja memiliki berkisar 26 juta, pengguna, dan telah teregistrasi sejak LinkAja meluncur pada 30 Juni 2019.
Akan tetapi, Dhenu Wiarsandi mengatakan pihaknya belum bisa merilis pengguna aktif bulanan LinkAja.
“Pengguna yang terdaftar angkanya 26 juta. Pengguna aktif belum bisa bilang karena baru meluncur jadi belum kelihatan. Kita harap segara aktif semua, minimal transaksi sekali sebulan,”tutur Dhenu.
Sementara Chrisma Albandjar, Chief Communication Officer Dana, mengatakan promosi adalah satu satu strategi perusahaan untuk menarik orang agar mau menggunakan layanan-layanan yang disediakan, dengan demikian perusahaan juga dapat membiasakan konsumen dengan produk layanannya.
Chrisma, menyebutkan bahwa Dana mengadakan promosi normalnya tiga kali dalam satu pekan untuk berbagai macam layanan, mulai dari layanan untuk pembelian makanan, membayar tagihan, sampai dengan pemberian voucher kepada pengguna yang mengintegrasikan kartu kredit atau debit ke dalam platform dana.
“Jadi, memang kita berikan kesempatan kepada pengguna untuk dapat melakukan pembayaran digital melalui berbagai macam fitur,” ujarnya
Dana sendiri memiliki dua target utama, yakni membangun masyarakat Indonesia yang cashless dan ketercakupan finansial yang dikatakan mendorong pengguna untuk dapat memanfaatkan kelebihan-kelebihan uang yang dimiliki.
Perlu diketahui, sejauh ini Dana sudah menggaet 15 juta pengguna aktif per April 2019. Jumlah pengguna Dana tercatat naik 50% sejak awal tahun ini.
Fintech besutan Elang Mahkota Teknologi (Emtek) dan Ant Financial (Alipay) ini juga sudah menggandeng mitra di lebih dari 15 ribu lokasi.(fidz.red)
Sumber : SELULAR.ID