SERANG – Dalam menjalankan kepemimpinan di Kota Serang, Walikota dan Wakil Walikota telah mencanangkan slogan ‘Aje Kendor’, sebagai motivasi pelaksanaan pembangunan.
Namun sayangnya, banyak dari pegawai pemerintahan yang tidak dengan baik meresapi makna dari slogan tersebut. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Serang, Tb. Urip Henus, saat ditemui di ruang kerjanya.
“Aje Kendor itu kan maknanya kita harus semangat. Berarti dalam melakukan pembangunan itu, dalam menjalankan kinerja, harus semangat, jangan kendor,” ujarnya, Kamis (18/7).
Urip menuturkan bahwa slogan tersebut merupakan harapan dari pimpinan kepada bawahannya, agar dalam pengabdian kepada masyarakat, pemerintah dapat memberikan kinerja yang maksimal.
“Slogan ini bagus sekali loh. Coba, Kota atau Kabupaten mana yang menggunakan slogan seperti kita? Tidak ada. Ini adalah harapan dari para pimpinan, agar kita bisa maksimal dalam mengabdi,” terangnya.
Menurutnya, salah satu bentuk tidak diresapinya slogan Aje Kendor, adalah minimnya kesadaran pegawai pemerintahan, dalam menjalankan Apel mingguan di Puspemkot.
“Seperti pada Apel kemarin. Itu saya sebutkan, Aje Kendor jangan hanya di mulut saja. Kalau dari Apel saja sudah tidak semangat, itu berarti bukan Aje Kendor, tapi Kendor,” ungkapnya.
Selain itu, Urip mengatakan bahwa Aje Kendor juga harus diresapi dalam serapan anggaran dan realisasi kinerja yang ada di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Yuk, kita resapi Aje Kendor ini dalam serapan anggaran. Yuk kita resapi dalam realisasi kinerja. Meskipun saya akui, saat ini kinerja dan serapan anggarannya sudah cukup baik,” katanya.
Menurut Urip, ia sengaja menekankan para pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Serang, untuk meresapi slogan tersebut. Karena, jika tidak diresapi, maka akan berdampak buruk terhadap citra para pimpinan, yaitu Walikota dan Wakil Walikota.
“Jangan sampai pak Wali dan pak Wakil ini dianggap tidak baik dalam memimpin, hanya karena bawahannya ini tidak paham dengan slogan yang digaungkan,” tandasnya. (Nm/red)