Tangerang, Updatenews.co.id — DFSK Glory versi murni listrik E3 sudah resmi diperkenalkan di ajang Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2019. Mobil ini statusnya cuma pajangan, namun digadang-gadang bakal menjadi kendaraan listrik perdana DFSK untuk pasar Tanah Air.
Head of Marketing Team Sokonindo Automobile (DFSK) Major Qin mengatakan perusahaan punya rencana panjang untuk produk tersebut, salah satunya merakit lokal E3 di pabriknya di kawasan Cikande, Banten.
Menurutnya dia hal itu bakal dilakukan jika DFSK pada akhirnya memutuskan menjual E3 di Tanah Air.
“Soal apalah akan merakit di sini atau tidak, intinya ya kami sudah siap,” kata Qin di BSD, Tangerang, Selasa (23/7).
Qin memaparkan pabrik DFSK yang sudah menelan biaya investasi senilai US$150 juta itu sangat canggih, karena mengaplikasikan sebagian teknologi 4.0 atau serba otomatis dalam melakukan perakitan kendaraan.
Hanya saja, Qin mengatakan keputusan menjual atau merakit mobil tanpa emisi gas buang itu di Tanah Air tergantung regulasi pemerintah hingga kesiapan infrastruktur pengisian daya listrik kendaraan di dalam negeri.
“Tentu disampaikan mobil ini produksi atau impor ya terlalu dini. Ke depan akan banyak faktor mempengaruhi, termasuk kebijakan, infrastruktur, dan respon pasar terhadap mobil listrik. Setelah itu baru bisa dirumuskan sebagai strategi produksi mau dari China atau produksi Indonesia,” kata Qin.
Di China, E3 telah dipasarkan DFSK pasca debut di pameran otomotif Shanghai Auto Show 2019. Salah satu keunggulan mobil ini, mampu dikendarai sejauh 405 km dalam satu kali pengecasan atau baterai kondisi penuh.
Mobil ini dilengkapi motor listrik bertipe permanent magnet synchronous motor yang dipadukan baterai berkapasitas 52.56 kWh. Kombinasi itu membuat E3 menyimpan tenaga maksimal sebesar 120 KW atau setara 160,9 hp dan torsinya 300 nm.
Head of Product Division Sokonindo Automobile Sun Song menambahkan E3 tidak langsung dijual karena perusahaan ingin terlebih dahulu melakukan riset kebutuhan pasar di Indonesia tentang kendaraan listrik.
Song juga ingin agar saat E3 resmi mengaspal, mobil tersebut sudah sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen di dalam negeri.
(fidz.re)
Sumber : CNNIndonesia.com
Tangerang, Updatenews.co.id — DFSK Glory versi murni listrik E3 sudah resmi diperkenalkan di ajang Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2019. Mobil ini statusnya cuma pajangan, namun digadang-gadang bakal menjadi kendaraan listrik perdana DFSK untuk pasar Tanah Air.
Head of Marketing Team Sokonindo Automobile (DFSK) Major Qin mengatakan perusahaan punya rencana panjang untuk produk tersebut, salah satunya merakit lokal E3 di pabriknya di kawasan Cikande, Banten.
Menurutnya dia hal itu bakal dilakukan jika DFSK pada akhirnya memutuskan menjual E3 di Tanah Air.
“Soal apalah akan merakit di sini atau tidak, intinya ya kami sudah siap,” kata Qin di BSD, Tangerang, Selasa (23/7).
Qin memaparkan pabrik DFSK yang sudah menelan biaya investasi senilai US$150 juta itu sangat canggih, karena mengaplikasikan sebagian teknologi 4.0 atau serba otomatis dalam melakukan perakitan kendaraan.
Hanya saja, Qin mengatakan keputusan menjual atau merakit mobil tanpa emisi gas buang itu di Tanah Air tergantung regulasi pemerintah hingga kesiapan infrastruktur pengisian daya listrik kendaraan di dalam negeri.
“Tentu disampaikan mobil ini produksi atau impor ya terlalu dini. Ke depan akan banyak faktor mempengaruhi, termasuk kebijakan, infrastruktur, dan respon pasar terhadap mobil listrik. Setelah itu baru bisa dirumuskan sebagai strategi produksi mau dari China atau produksi Indonesia,” kata Qin.
Di China, E3 telah dipasarkan DFSK pasca debut di pameran otomotif Shanghai Auto Show 2019. Salah satu keunggulan mobil ini, mampu dikendarai sejauh 405 km dalam satu kali pengecasan atau baterai kondisi penuh.
Mobil ini dilengkapi motor listrik bertipe permanent magnet synchronous motor yang dipadukan baterai berkapasitas 52.56 kWh. Kombinasi itu membuat E3 menyimpan tenaga maksimal sebesar 120 KW atau setara 160,9 hp dan torsinya 300 nm.
Head of Product Division Sokonindo Automobile Sun Song menambahkan E3 tidak langsung dijual karena perusahaan ingin terlebih dahulu melakukan riset kebutuhan pasar di Indonesia tentang kendaraan listrik.
Song juga ingin agar saat E3 resmi mengaspal, mobil tersebut sudah sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen di dalam negeri.
(fidz.red)
Sumber : CNNIndonesia.com