SERANG – Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Banten gelar Pendidikan dan Pelatihan Pertama (DIKLATAMA) Dewan Koordinasi Wilayah Korp Pelajar Putri (KPP) di gedung PWNU Banten, Jumat (26/7).
Acara yang bertajuk “Generasi Milenial Hebat Untuk NKRI Bermartabat”, DIKLATAMA tersebut merupakan bagian semi otonom NU dan juga gerbang utama pengkaderan secara optimal bagi pelajar putri Nahdlatul Ulama
Demikian hal tersebut dikatakan oleh Sekretaris PWNU Banten K.H Amas Tajudin, “KPP itu harus mampu melahirkan kader-kader yang menguasai teknologi informasi dan materi-materi NU untuk menghadapi budaya, tradisi dan dunia globalisasi yang tak mampu dibendung. NU ini harus menguasai bahan mentah nya sehingga tidak grogi menghadapi fakta dunia yang terjadi,” ujarnya.
Ia menegaskan tujuan didirikannya KPP untuk ikut serta membangun NKRI dengan kiprah yang nyata mengedepankan panji-panji NU.
“Dulu dari LKPP, tujuan KPP tahun 64 terus sampai hari ini dan terakhir di kongres 13 di Jawa Timur. NU tidak pernah ragu dengan negara, NU menyatakan harga mati, oleh karena itu seluruh komponen KPP ini menegakkan Indonesia dan NKRI bersama NU,” tegasnya
Dirinya pun berharap kader KPP untuk tidak ragu mengakui kader NU, sebab menurutnya, NU sudah berada pada jalan yang benar.
“Kita ini sudah berada dijalan yang benar, jangan ragu, sekali NU kita tetap NU dalam keadaan apapun harus bersama NU dari suka maupun duka,” katanya.
Ditempat yang sama Ketua Umum Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Banten, Julekah mengatakan, DIKLATAMA tersebut merupakan gebrakan pertama di masa kepemimpinannya.
“DIKLATAMA ini lebih mengenal ke alam, tapi kita kolaborasi dengan materi-materi yang insyaallah dihadiri oleh pemateri seperti Kemenag, Kanwil, Kapolda Banten dan lain-lain,” katanya Julekah.
Ia mengatakan, DIKLATAMA dengan tema tersebut untuk menangkal perilaku negatif yang berada pada ditingkat pelajar sekarang ini.
“Untuk membuka matanya bahwa dia itu pelajar putri milenial, kita harus mengangkat NKRI bermartabat, melihat isue-isue ditingkat pelajar ini sangat sensitif seperti pelecehan seksual ditingkat pelajar, pelajar yang mainin hp menebar hoax dan sebagainya, karena ciri khas IPPNU itu santun,” katanya.
Ia berharap, kader-kader di Banten ini bangga menjadi kader IPPNU. Kedepan, dirinya menginginkan kader-kader yang menjadi peserta dapat mengaktifkan IPPNU di daerahnya masing-masing.
Sementara itu, Ketua Pelaksana DIKLATAMA Neri Munawaroh mengatakan, acara tersebut di ikuti oleh pelajar-pelajar yang berada di kabupaten/kota provinsi Banten, dan akan berlangsung dari tanggal 26-28 Juli 2019.
“Acara ini diikuti sebanyak 65 peserta yang berada di kota/kabupaten Provinsi Banten,” tandasnya. (Nm/red)