SERANG- Menjadi seorang penghafal Al-Quran adalah prestasi yang patut dibanggakan, maka sesorang harus memiliki motifasi dalam menghafal, sebab menghafal Al – Qur’an ada step-step yang harus dipelajari, seperti apa yang telah dilakukan oleh anak muda asal Kota Serang, Muhammad Fajaruddin.
Pria tampan yang biasa di sapa Fajar tersebut berasal dari Desa Drangong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang. Dirinya berhasil menjadi lulusan Tahfidz terbaik di kampus dengan hafal 6 juz Al-Quran hanya dalam 2 tahun. Berkat kemampuannya itulah, lulusan tahfiz terbaik ini berhasil mendapatkan beasiswa masuk STID Mohammad Natsir Bekasi – Jawa Barat.
Fajar berbagi tips saat berbincang dengan updatenews.co.id tentang bagaimana cara menghafal Al-Qur’an, di Kampus Akademi Da’wah Indonesia (ADI) Banten, Kota Serang, Minggu, (28/7/2019).
Ia mengungkapkan, untuk menghafal Al-Qur’an terlebih dahulu harus belajar tahsin, sebab percuma jika hafal, tetapi bacaan Qur’annya salah.
“Harus perbaiki tahsin dulu, kaya misalkan, tahu hukum tajwid dan cara menerapkannya, percuma kalo pun kita hafal tapi panjang pendeknya salah gitu ya, tidak sesuai dengan kaidah tajwid, kan itu berabe, kalau nerusin ke jenjang tinggi nanti, itu nanti harus dulangi lagi kalo misalkan hafal 10 juz, itu harus ngulang ke tahsin, belajar tahsin dulu, setahun atau dua tahun,” papar Fajar.
Selain itu, kata Fajar, harus punya seseorang yang menjadi motifasi untuk menghafal, ia pun dimotifasi oleh gurunya bahwa penghafal Al-Qur’an akan bahagia dunia ahirat.
“Kan disana (Kampungnya), kan ada guru ngaji hebat, Umi namanya, bisa disebut Guru lah, sudah hafal 30 Juz, kalau ia (Umi) sering ikut MTQ pokoknya banyak jam terbangnya, sering dimotifasi juga sama beliau bahwa penghafal al-quran itu akan bahagia dunia dan akhirat,” Tuturnya.
Selain itu, Fajar mengungkapkan motivasinya menghafal Al-Quran yakni karena dirinya bukan dari keluarga yang mengerti agama, tapi ia ingin menolong orang tuanya diakhirat kelak.
“Orang tua kurang dalam Agama, bapak juga, mohon maaf, jahil (tidak mengerti Agama) gitu ya, blum bisa baca Al-Qur’an, masa (Saya) mau ngikutin bapak, Saya ingin memperbaiki diri, insyaAllah bisa nolong Bapak diakhirat kelak, Fajar dimasukin sekolah sampe bisa ngaji, insyaAllah bisa narik bapak ke surga,” ungkapnya.
Menurutnya untuk mengajak generasi muda agar menghafal al-qur’an, dikenalkan terlebih dulu seni membaca Al-Qur’an. “Kita kenalkan dulu seni, kaya misalkan lagam-lagam Al-Qur’an,” Pungkasnya.
(Adi/red)