SERANG – Kejuaraan Daerah (Kejurda) Tinju Amatir Tingkat Provinsi Banten 2019 yang digelar oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Tangerang semenjak 27-29 Juli 2019 di Cisadane, diraih oleh Kota Baja sebagai juara umum kategori junior di Kejuaraan umum. Selasa,(30/7/2019)
Ikhwan Guruh Musyadad yang merupakan Pelatih Persatuan Tinju Indonesia (Pertina) Kota Cilegon mengatakan, pihaknya mengirimkan 22 atlet dari berbagai kategori. 10 petinju kategori Junior, 7 petinju kategori Youth, 5 petinju kategori elite atau senior.
“Emas diraih oleh Ahmad Faisal kelas 46kg, M. Ali Asghar kelas 48kg, M. Ilham Firdaus kelas 52kg, Jason kelas 54kg, Gabriel kelas 57kg, Yoel Mario kelas 60kg,” ucapnya.
Sedangkan untuk kategori Youth, Kata Ikhwan, pihaknya menyayangkan sebab hanya memperoleh emas yang disumbangkan hanya satu atlet, yaitu oleh Yuliantri kelas 48kg putri.
“Dan yang patut disayangkan di kategori Elite kami tidak meraih emas,” katanya.
Ikwan menuturkan bahwa untuk medali perak dari semua kategori inilah yang paling banyak sumbangsihnya, yaitu di kategori Junior ada dari Adilla kelas 44kg putri dan Ramadina sabila kelas 50kg putri. Sedangkan Perak kategori youth diraih oleh Arin kelas 45kg putri dan Salsyah Putri kelas 51kg putri.
“Kemudian medali perak kategori elite diraih oleh 3 orang, yaitu Tarsono kelas 49kg, Yudi kelas 52kg, Suparman kelas 64kg, ini yang paling banyak,” Sambung Ikhwan
Masih Ikwan, ia menjelaskan, walaupun ada dua petinju kategori youth tidak berhasil menyumbangkan medali yang disebabkan kalah di penyisihan, namun dapat tertutup oleh sisanya dengan mendapatkan enam medali Perunggu di kategori junior, yaitu berkat Yuliandari kelas 48kg putri dan Raeyhan kelas 50kg, kategori youth diraih oleh Riski kelas 52kg, Afrizal kelas 64kg dan kategori elite diraih oleh Ari rudi kelas 56kg dengan Tarudi kelas 60kg.
Saat ditanya evaluasi, Ikhwan menyesalkan di kategori Elite tidak berhasil menyumbangkan medali emas.
“Alasannya cukup sederhana, karena dari kategori Elite atau Senior ada tiga petinju kami yang lolos ke final tidak berhasil menyumbangkan medali emas, padahal untuk kategori elite ini sebagai ajang seleksi untuk tim Pra-PON Banten,” tuturnya pada Updatenews.
Ikhwan berharap, semua atlet harus dapat mengambil pelajaran dari Kejurda ini, terus semangat dan pantang menyerah.
“Faktor keberuntungan saja mungkin yang belum berpihak kepada petinju Cilegon, padahal penampilan anak-anak di partai final sudah maksimal, terus semangat dan pantang menyerah,” pungkasnya.
(Adi/red)