SERANG – Seluas 576 hektare (ha) sawah di Kabupaten Pandeglang dinyatakan gagal panen atau puso akibat dari musim kemarau yang berkepanjangan. Ratusan sawah yang mengalami gagal panen tersebut diantaranya terjadi di Kecamatan Cikeusik seluas 154 ha, Kecamatan Angsana seluas 180 ha dan Kecamatan Sukaresmi seluas 242 ha.
Kepala Dinas Pertanian Banten Agus M Tauchid mengungkapkan, sawah yang terdampak puso di Provinsi Banten terjadi di tiga kecamatan di Kabupaten Pandeglang seluas 576 hektare.
“Kekeringan di Banten pada bulan Juli semakin meluas yang sebelumnya seluas 10.662 ha menjadi 13.333 ha dengan perincian, terdampak ringan seluas 5.733,5 ha, terdampak sedang seluas 4.119 ha, terdampak berat 2.365 ha dan puso 576 ha,” paparnya.
Kendati demikian, meski ratusan hektar sawah mengalami gagal panen, hamun menututnya hal tersebut tidak mempengaruhi stok padi di Banten. “Tapi kita harus mempertimbangkan kerugian petani. Mereka mendapat penggantian bibit kembali. Kalau masuk AUTP (Asuransi Usaha Tani Padi) mereka mendapatkan klam asuransi 1 ha 6 juta. Tapi masalahnya tidak semua petani mendaftar ke AUTP,” katanya
Ia menambahkan, untuk mengantisipasi terdampak puso yang lebih meluas, Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota telah melakukan upaya pencegahan dengan melakukan bantuan pemasangan mesin dan selang pompa air di beberapa titik rawan terjadi puso.
(Red)