PANDEGLANG – Sejumlah 24 rumah rusak akibat gempa berpotensi tsunami 6,9 SR yang terjadi semalam, 12 rumah rusak berat sementara sisanya rusak sedang. Berdasarkan informasi yang berhasil himpun di TKP, Kampung. Ciparokoya merupakan tempat terparah di antara Kampung lainya di Desa. Panjangjaya, Kecamatan. Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang.
Kepala Desa Panjang jaya Agus M Koja membenarkan, akibat gempa yang terjadi semalam mengakibatkan 24 rumah milik warganya hancur akibat gempa, bersyukur kejadian tersebut tidak mengakibatkan kerugian jiwa.
“Iya benar ini masyarakat kami, jumlah rumah yang hancur 24 rumah yang terdata, kerugiannya diperkirakan yang rusak berat sekitar 50 juta dan rusak sedang di bawah 10 juta ,” terang Kades Panjang Jaya, Sabtu (3/8/19).
Marsani keluarga korban gempa mengatakan, saat suara gemuruh gempa datang dirinya beserta keluarganya berhamburan keluar, bersyukur tidak ada keluarga yang menjadi korban gempa berpotensi tsunami tersebut,
“Pertama suara gemuruh terus terasa gempa dan ahiirnya kami berlarian keluar rumah ,” ujarnya.
Lebih lanjut Ishak berharap, perintah dapat memperhatikan nasibnha, mengingat rumah tersebut merupakan satu – satunya tempat berlindung keluarganya,
“Saya berharap pemerintah dapat memberikan bantuan, karena ini yang saya punya satu – satunya ,” tambahnya sambil menunjuk rumahnya yang rusak akibat gempa semalam.
Bupati Pandeglang dan kepala BNPB langsung meninjau lokasi korban gempa sekaligus mengirmkan bantuan untuk korban, dan di kabarkan Kementrian sosial akan turut meninjau lokasi korban gempa terparah di Kabupaten. Pandeglang yakni Kampung. Ciparokoy, Desa. Panjang jaya, Kecamatan. Mandalawangi. (Wawan/red)