SERANG – Puluhan mahasiswa dari beberapa organisasi, seperti Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC), PMII Cilegon, GMNI Cilegon, KAMMI Cilegon dan HMI Cilegon yang tergabung dalam Front Mahasiswa Cilegon gelar demonstrasi didepan kantor Walikota Cilegon, Jumat, (9/8/19)
Dalam aksinya, saling bentrok antara mahasiswa dan aparat tak dapat terbendung. Alhasil, salah satu mahasiswa yaitu Ketua PP IMC Cilegon Rizki Putra Sandika mendapat pukulan dan tendangan dari salah satu oknum aparat keamanan yang menjaga saat demonstrasi.
Rizki mengatakan, dirinya merasa dirugikan oleh aparat kemanan yang bertindak arogan saat melakukan pengamanan aksi mahasiswa tersebut, “Saya merasa dirugikan dengan adanya tindakan represifitas serta arogan oleh pihak kepolisian terhadap saya,” ujarnya.
Dirinya pun menyesali sudah kesekian kali menurutnya, pihak kepolisian melakukan represifitas terhadap demonstrasi mahasiswa. Padahal, aksi demonstrasi tersebut bertujuan sangat baik untuk mengingatkan pemerintah.
“Sudah kesekian kalinya saat mahasiswa melakukan demonstrasi, aparat kepolisian selalu bersikap arogan seakan-akan bagai bak preman. Saya, mahasiswa yang bertujuan untuk mengingatkan pemerintah, malah dapet bogem mentah,” katanya.
Pihaknya menegaskan, agar aparat keamanan harus lebih mengedepankan sisi kemanusiaan terhadap massa aksi. Terlebih, jika hal tersebut tidak di indahkan oleh aparat, pihaknya akan melakukan tindakan menempuh pada jalur hukum.
“Kami meminta agar aparat kepolisian untuk mengedepankan sisi kemanusiaan terhadap massa aksi. Jika tidak di indahkan, maka kami akan menempuh jalur hukum,” tegasnya.
Aksi yang digelar mahasiswa tersebut, untuk menuntut kepada pemerintah Cilegon khususnya Walikota Cilegon, untuk segera menuntaskan RPJMD Tahun 2016-2021, dan mendesak pemerintah untuk melakukan reformasi birokrasi serta menjauhi tindakan Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) dilingkungan pemerintah Cilegon. (Nm/red)