SERANG – Gubernur Banten Wahidin Halim mengajak Bank Indonesia khususnya Kantor Perwakilan Provinsi Banten untuk ikut berperan aktif dalam mendongkrak sektor pariwisata Banten yang belakangan tengah melemah lantaran beberapa kali diterpa bencana tsunami. Menurut Gubernur, sektor pariwisata khususnya pantai di Banten yang selama ini menjadi primadona diyakini mampu memulihkan bahkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Banten sekaligus menekan laju inflasi daerah.
Demikian sambutan Gubernur dalam acara upacara pengukuhan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, Palima, Kota Serang pada Jum’at (9/8/2019). Upacara tersebut merupakan kelanjutan dari pergantian Kepala Perwakilan Provinsi Banten yang sebelumnya dijabat Rahmat Hernowo dan digantikan Erwin Soeriadimadja yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Grup Departemen Manajemen Strategis dan Tata Kelola Bank Indonesia. Sementara Rahmat Hernowo kini menjabat sebagai Kepala Department Gerbang Pembayaran Nasional Bank Indonesia.
“Alhamdulillah, pertumbuhan ekonomi Banten saat ini diatas pertumbuhan ekonomi nasional, inflasi juga kita cukup bagus dan salah satunya juga berkat kerjasama antara pemerintah dengan BI selama ini. Hanya saya sampaikan pada kesempatan ini,bahwa terjadinya gempa yang berulang kali disinyalir akan terjadi tsunami itu membuat usaha di sektor pariwisata menjadi agak sedikit terganggu. Namun Pak Kapolda dan Pak Danrem sudah menjamin, tapi memang terbangun kekhawatiran dari banyak orang sehingga memang terjadi penurunan. Oleh karenanya, BI diharapkan turut berperan aktif mengatasi persoalan ini,” papar Gubernur
Disamping itu juga, lanjut Gubernur, persoalan ketenagakerjaan yang dialami PT Karakatu Steel hingga terjadi shut down atau penurunan produksi juga menjadi persoalan yang perlu menjadi perhatian bersama. Beberapa waktu lalu, Gubernur berkonsultasi dengan banyak pengusaha tingkat nasional yang menyatakan bahwa Banten akan menjadi pusat kegiatan ekonomi. Bahkan, transaksi juga akan meningkat apabila Banten mampu me-manage, mengelola dan mengekplorasi potensi-potensi yang dimiliki.
“Salah satu contoh kecil adalah ketika jalan tol Sumatera itu jadi, nanti akan ada transaksi soal kebutuhan. Jadi Sumatera dikirim cepat ke Jawa, dari Jawa juga dikirim kebutuhan untuk Sumatera. Disini peranan Banten sebagai gerbang pintu masuk Sumatera ke Jakarta dan sebaliknya, bisa kita manfaatkan melalui program-program kita untuk membangun terminal, pasar, yang diharapkan bisa mengembangkan provinsi Banten,”terangnya
Gubernur menyampaikan rasa terimakasih dan apresiasi tinggi kepada BI Perwakilan Banten yang selama ini telah melakukan berbagai hal untuk terus meningkatkan peran dan partisipasi sebagai mitra Pemda dalam memberi masukan, analisa, dan kajian untuk memperkuat ekonomi daerah.
“Melihat Banten saat ini tantangan besarnya adalah dari sektor pariwisata dan lapangan kerja, maka harus terus dikembangkan,” tegasnya
Sementara, Deputi Gubernur Bank Indonesia Republik Indonesia Dody Budi Waluyo mengungkapkan, pergantian pejabat ini merupakan bagian dari pergantian pimpinan kantor se-Indonesia, dan sebanyak 46 pimpinan BI perwakilan se-Indonesia mengalami promosi dan mutasi termasuk di Banten. Hal ini rutin dilakukan untuk penguatan kepemimpinan yang diuji dan ditingkatkan melalui jabatan dan posisi yang baru. Banyak prestasi dan capaian Rahmat selama 1 tahun 2 bulan dan diharapkan kepada Erwin sebagai putra daerah asli Banten dapat meningkatkan peran Bank Indonesia di Banten.
“Saya diskusi dengan Gubernur dan saya rasa akan menjadi bekal pak Erwin utnuk bagaimana memajukan daerah yang punyaa potensi besar ini. Seperti ekonomi nasional saat ini dan peluang agar maju dan peran Banten itu sendiri. Banten mengalami pertumbuhan ekonomi diatas nasional hingga 5,29 persen. Nilai tambah produksi di daerah akan memberi sumbangan besar ke pertumbuhan ekonomi nasional. Dalam hitungan BI, ekonomi yang tumbuh 5,5 sampai 6 persen akan berdampak signifikan pada lowongan pekerjaan. Makanya, Industrialisasi harus terus didorong,”jelasnya
“UMKM menjadi sektor lapangan usaha yang terus didorong oleh BI karena disitulah lapangan kerja banyak menyerap. Meskipun nilai tambah perekonomian dari UMKM tidak besar tapi dari sisi keberlanjutan ekonomi jadi jawaban untuk persoalan kita selama ini. Maka, kini cobalah berdayakan peran digital untuk UMKM, karena ekonomi lebih efisien, murah dan efektif.” tutup Dody. (Rls/red)