PANDEGLANG – Angka Stunting Kabupaten Pandeglang terbilang cukup tinggi di Provinsi Banten mencapai angka 38,5%. Oleh sebab itu, Bupati Irna berharap ada aksi nyata yang dilakukan sehingga dalam satu tahun kedepan bisa turun 10%. Demikian dikatakan Irna Narulita pada acara pencanangan aksi cegah Stunting di Hotel S’Rizki,Kamis (08/08/19).
Irna mengakui, angka stunting ini cukup tinggi. Kendati demikian, dikatakan Irna Pemerintah bukan tidak bekerja dalam penurunan angka Stunting.
“Kita terus berupaya, semua simpul harus dapat membantu untuk dapat menurunkan angka stunting di Pandeglang,”tuturnya.
Diungkapkan Irna, dalam penyelesaian Stunting memang tidak dapat secara instan. Namun, dirinya sangat serius untuk melakukan penurunan stunting dengan program terintegrasi dan kesinambungan.
“Upaya harus kita perkuat, kita sisir semuanya, bekerja secara masif dari tingkat desa melalui para kader, Puskesmas dan Kecamatan sehingga Insnya Allah di 2022 kita bebas stunting,”ujarnya.
Masih kata Irna, permasalahan ini sangat serius, karena sangat berkaitan dengan indeks prestasi manusia.
“Stunting dimulai dari seribu hari dimulai kehidupan, asupan gizi harus menjadi perhatian oleh sebab itu dibuat tim koordinasi pencegahan stunting dari beberapa OPD terkait,”ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) pada Dinas Kesehatan Eniyati mengatakan, kegiatan ini merupakan rembug stunting untuk memusyawarahkan dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dalam rangka penurunan angka stunting di Pandeglang.
“Semua OPD akan membuat perencanaan kegiatan cegah stunting. Kita akan adakan kampanye agar masyarakat tau tentang pencegahan stunting,”terangnya.
Masih kata Eni, rembuk stunting, ini dilakukan secara konfergensi, dan difokuskan untuk penurunan stunting.
“Kegiatan secara sasaran primer dengan interpensi spesifik oleh Dinas Kesehatan dan sensitif oleh OPD lain yang mendukung penurunan stunting,”tandasnya. (Mar)