SERANG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Serang persiapkan prosesi 45 anggota dewan atau legislatif baru Kota Serang periode 2019-2024, untuk dilantik pada tangal 3 September 2019 mendatang. Mahasiswa kritik prosesi ini dari sektor penampilan/pakaian yang akan di kenakan nanti hingga menghabiskan anggaran Rp 690 juta. Jum’at (9/8/2019)
Sekjen Serikat Mahasiswa Sosialis Demokratik (SWOT) Indonesia, Muhammad Jejen, mengatakan, yang diperlukan oleh rakyat adalah pengabdian bukan soal kesing atau penampilan.
“Padahal belum dilantik tetapi mereka sudah menghisap anggaran yang begitu besar, DPRD itu representarif rakyat seluruh nasib rakyat dalam bidang apapun diemban oleh mereka, artinya yang diperlukan oleh rakyat adalah amanah dan pengabdian bukan soal kesing ataupun penampilan” katanya
Ia menambahkan, pemimpin saat ini selalu hidup glamor, tidak beruswah pada sejarah, bagaimana kepemimpinan terdahulu sukses dalam memimpin rakyatnya. Ini malah terkesan memisahkan diri dari rakyat
“Sebagai seorang pemimpin yang mewakili rakyat, jika kita gali rekaman kepemimpinan dimassa rasulullah atapun khulafaur rasyidin itu selalu hidup sederhana. Jauh sekali dari kesan glamor, layaknya seorang raja yang memisahkan diri dengan rakyat,” imbuhnya
Lebih jauh Ia menjelaskan, penomena ke gelamoran ini yang mengakibatkan pemerintah nantinya bertindak KKN.
“Sehingga yang terjadi mereka menghalalkan seluruh cara untuk merampok hak-hak rakyat. Sudah lumrah terjadi dewan yang tersandung dan terseret kasus KKN dan lain sebagainnya. Sehingga matilah harapan rakyat karena wakilnya ugal ugalan,” jelasnya pada wartawan updatenews
“Padahal dengan tampil sederhana bukan berarti kehilangan kehormatan dan wibawa dariapada kepemimpinanya. Dengan kesederhanaan itulah dia bisa lebih dekat dengan rakyat, membersamai kesedihan-kesedihan yang diraskaan rakyat, kesederhanaan seharusnya menjadi harta termewah yang wajib dimiliki oleh wakil rakyat,” papar Sekjen SWOT Indonesia, Muhamad Jejen.
Pihaknya menuntut agar Dewan Perwakilan Rakyat Kota Serang setelah dilantik nanti, totalitas dalam memperjuangkan hak-hak rakyatnya, bukan malah memisahkan diri dari rakyat dengan cara hidup glamor.
“Saya rasa tidak akan ada keadilan tanpa adanya kesederhanaan seorang pemimpin, begitupula yang diharapkan rakyat adalah pengabdian dan amanah seorang wakilnya. Rakyat membutuhkan sosok wakilnya yang totalitas dalam memperjuangkan hak-hak rakyatnya, bukan memisahkan diri dengan rakyat dan merampok hak-hak rakyat, itu dalilnya” pungkasnya
(Adi/red)