SERANG – Akibat adanya pemadaman listrik di 3 Provinsi seperti Provinsi Banten, Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Barat membuat yang terjadi pada lusa kemarin membuat mahasiswa yang berasal dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat UIN SMH Banten menggelar aksi didepan halte kampus 1 UIN SMH Banten, Sabtu (10/8).
Dalam aksinya, mahasiswa kecewa terhadap pengelolaan PLN yang dinilai kurang baik serta semerautnya kelembagaan PLN sehingga banyak menimbulkan dampak yang luas pada masyarakat, akibatnya pemadaman listrik dengan sepihak tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu. Demikian hal tersebut dikatakan oleh Ketua PMII Komisariat UIN SMH Banten Iqbal Laduni, “Kemudian ke inkonsistenan dri pihak-pihak yang melakukan investigasi dalam menjelaskan dan mengklarifikasi permasalahan tersebut,” katanya disela-sela aksi
Iqbal mengatakan, pihaknya mendesak kepada Menteri ESDM untuk membentuk tim serta investigasi secara total dan transparan dan mendorong pemerintah untuk segera membenahi kelembagaan PLN yang kurang baik
“Karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak, listrik saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok pada masyarakat
Bencana nasional yang menggelapkan tiga provinsi itu, pihak PLN harus bertanggung jawab dan memberikan konpensasi kepada masyarakat yg di rugikan sesuai dengan amant UUD,” ujarnya.
Lanjut Iqbal, hal tersebut agar ke depan, tentang penyaluran energy listrik tidak lagi di prioritaskan hanya untuk kalangan elite atau korporasi saja.
“Masyarakat luas pun khususnya di perkampungan berhak atas pelayanan yang baik dan harapannya kejadian seperti ini tidak di jadikan bahan politik oleh kaum elite tetapi harus di jadikan evaluasi bersama untuk kesejahtraan rakyat indonesia,” lanjutnya.
Penutup ia menjelaskan dalam aksinya, beberapa mahasiswa dibungkus dengan kain kafan dan ditutup mulutnya dengan kain.
“Seperti diiket tidak bisa berekspresi, atau bisa disebut matinya BUMN dalam menyelesaikan kasus itu. Sedangkan penutupan mata itu mengartikan keadaan gelap di tiga provinsi kemarin,” tutupnya. (Nm/red)