PANDEGLANG – Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus) merupakan spesies yang sangat langka, baik secara nasional maupun global, mengingat keberadannya hanya tersisa di Taman Nasional Ujung Kudon (TNUK).
Kepala Sub Direktorat Pengawetan Jenis Dit. KKH Sri Mulyani Menyampaikan, saat ini badak jawa sangat rentan terhadap terjadinya kepunahan akibat habitat yang terbatas dan populasi yang sedikit. Diketahui hingga tahun 2018 populasi badak jawa berjumlah 68 individu.
“Satwa ini terancam punah, dan tidak diperbolehkan diperdagangkan,” ungkapnya.
Masih kata Sri Mulyani, populasi badak jawa saat ini hanya 68 individu. Kata dia, ini menunjukan sangat besar potensi kepunahan.
“Walaupun tahun 2018 ada kelahira 4 anak, tentu belum lama ini ditemukan ada dua yang mati ” ujarnya.
Dijelaskannya, beberapa faktor yang memgakibatkan kepunahan diantaranya, adanya gempabumi, terjadinya tsunami, kegiatan ilegal, perburuan, dan adanya penyakit hewan.
“Beberapa faktor tadi menjadi ancaman kepunahan bagi badak jawa. Ancaman tadi perlu diantisipasi untuk 10 tahun mendatang. Hal yang perlu dilakukan yaitu pentingnya penataan ruang apalagi saat ini habitatnya semakin menyempit,”tandasnya. (Mar)