CILEGON – Dari 804 orang yang terkena penyakit HIV/AID di Kota Cilegon, paling banyak di dominasi oleh anak usia remaja. Oleh sebab itu, Walikota Cilegon minta kepada Dinas Kesehatan agar dapat lebih intes lagi memperhatikan soal kasus penyakit HIV tersebut.
Walikota Cilegon Edi Ariadi yang ditemui usai membuka rakor penanggulangan HIV/AIDS di aula Kantor Dinas Kesehatan pada kamis (15/08/2019) mengatakan, penyebab paling banyaknya anak usia remaja di Cilegon yang terkena penyakit HIV tersebut. Karena anak pada usia remaja paling mudah terpengaruh dan mudah terbawa arus.
“Hal ini membuat Komisi Pengawasan Anak Indonesia (KPAI) Kota Cilegon merasa kawatir, sehingga dirasa perlu untuk melakukan Rapat Kordinasi (Rakor) Penanggulangan tentang penyakit HIV/AIDS di Cilegon,” katanya.
Edi mengaku, banyak faktor yang menjadi penyebab paling banyaknya anak usia remaja di Cilegon yang terkena penyakit HIV/AIDS. Diantaranya adalah, hubungan Laki Suka Laki (LSL) LGBT dan lain sebagainya.
“Saya meminta kepada pihak terkait agar dapat lebih meningkatkan lagi sosialiasi terkait penanggulangan penyakit HIV tersebut. Terutama, kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Cilegon,” ujarnya
Edi menuturkan, kedepan pihaknya akan mengalokasikan dana khusus untuk penanggulangan penyakit HIV di Cilegon. Yang terpenting adalah adanya kepedulian pemkot Cilegon dalam mendangulangi penyakit HIV.
“Dalam penanggulangan penyakit HIV di Kota Cilegon. Pihak KPAI Kota Cilegon tidak terlalu mempercayakan sepenuhnya kepada Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kota Cilegon,” tuturnya. (Wan/red)