SERANG – Issue penolakan proyek Geothermal di Gunung Prakasak, Desa Batu Kuwung, Kecamatan Padarincang Kabupaten Serang semakin meluas, hal itu dibuktikan dengan dukungan solidaritas dari puluhan mahasiswa Kota Serang yang tergabung dalam Syarekat Perjuangan Rakyat (SAPAR) Padarincang, dengan menggelar mimbar bebas didepan halte kampus UIN SMH Banten, Kamis (22/7).
Nurhendra Wibowo salah satu mahasiswa yang tergabung dalam SAPAR mengatakan, hal tersebut merupakan bentuk solidaritas mahasiswa untuk menolak proyek Geothermal bersama masyarakat Padarincang.
“Ini merupakan bentuk dukungan solidaritas mahasiswa untuk bersama-sama masyarakat Padarincang menolak pembangunan proyek Geothermal,” ujarnya.
Ia mengatakan dukungan solidaritas penolakan tersebut itu di ikuti dari mahasiswa di berbagai daerah, seperti di Pandeglang dan Kota Serang, untuk terus menggelar aksi demonstrasi, mimbar bebas dalam menolak proyek Geothermal di Padarincang.
“Kita yang tergabung dari berbagai elemen mahasiswa dari beberapa kampus yang ada di Kota Serang dan Pandeglang akan terus menggelar aksi demonstrasi, mimbar bebas dan sebagainya untuk menyuarakan penolakan megaproyek tersebut,” katanya.
Senada dengan Nurhendra Wibowo, Firman yang juga salah satu mahasiswa tergabung dalam SAPAR mengatakan, aksi solidaritas tersebut merupakan bentuk amanah dari masyarakat Padarincang untuk terus menolak proyek Geothermal di Padarincang.
“Ini amanah dari masyarakat Padarincang kepada kami mahasiswa yang tergabung dalam Syarekat Perjuangan Rakyat (SAPAR) Padarincang untuk meneriakan suara penolakan terhadap Geothermal yang ada di Padarincang,” katanya.
Firman menegaskan, dari aksi mimbar bebas tersebut sekaligus mendeklarasikan diri untuk bergerak bersama warga Padarincang, serta mengusir proyek Geothermal sampai ke akar-akarnya.
“Dalam mimbar bebas ini juga kami mendeklarasikan diri, untuk bergerak bersama warga Padarincang mengusir proyek durjana dari bumi Banten sampai ke akar-akarnya,” tegasnya. (Nm/red)