SERANG – Pemerintah di bawah kekuasaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) begitu getol melakukan pembangunan, dari mulai bandara sampai jalan tol, tol lintas Sumatra dan lintas Jawa. Namun amat disayangkan, pembangunan itu bukannya lebih mensejahterakan masyarakat, justru menjauhkan masyarakat dari dampak positif pembangunan.
Hal itu dikatakan Sekretaris Jendral (Sekjen) Partai Gerindra Muzani saat Saresehan Refleksi 74 tahun Kemerdekaan Indonesia dan 19 tahun Pembangunan Banten di Graha Mahesa, Kota Serang, Senin (26/8/2019).
Menurut Muzani, mestinya seiring dengan pembangunan yang digalakan pemerintah, masyarakat juga ikut merasakan dampak positifnya, seperti lebih sejahtera kehidupannya.
“Yang terjadi, para penjual oleh-oleh dan Rumah Makan di sepanjang jalur Pantura menjerit. Sebagian dari mereka bahkan harus gulung tikar karena sepi pelanggan yang kebanyakan para pengguna kendaraan empat atau bus,” katanya.
Dalam sidang istimewa MPR pada tanggal 16 Agustus kemarin, presiden Jokowi dalam pidatonya pamer peningkatan ekonomi yang mencapai 5 persen. Namun di sisi lain, di sebelah istana masih ada masyarakat yang hidupnya masih susah, berpenghasilan hanya 20 ribu sehari. Di Provinsi Banten juga saya masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan, padahal jaraknya sangat dekat dengan Ibu Kota.
“Jadi peningkatan ekonomi yang dipamerkan itu untuk siapa?” ujarnya.
Selanjutnya permasalahan BPJS. Banyak masyarakat mengeluh. Banyak RS yang bangkrut karena tunggakan BPJS yang meningkat. Ditengah permasalahan kesejahteraan rakyat itu, pemerintah justru akan memindahkan Ibu Kota yang menyedot banyak anggaran.
“Saya berpesan kepada para Caleg Gerindra terpilih di wilayah Banten untuk terus menyuarakan demi kepentingan rakyat. Jangan sampai di daerah pemenangan Gerindra, masih ada masyarakat yang hidupnya susah,” tutupnya.
Hal serupa juga dikatakan ketua DPD Gerindra Desmon Mahesa, dalam sambutannya Desmon berpesan kepada para Caleg terpilih untuk selalu bersama rakyat.
“Kalian (Caleg terpilih) sudah mendapat amanah dari masyarakat dan partai, oleh karena itu ujian sebenarnya akan ditemukan di dewan nanti. Tunjukkan kalau kalian memang selalu bersama rakyat,” pungkasnya.
(Adi/red)