PANDEGLANG – Sebagai upaya dalam mengembangkan potensi para kelompok tani di Kabupaten Pandeglang, Mulyadi menyulap tanah kosong seluas 5 hektar milik Sekolah Tinggi Agama Islam Syekh Mansyur (STAISMAN) menjadi tempat agro wisata.
Hal tersebut dilatarblakangi oleh persoalan banyaknya tanah atau lahan kosong yang tidak dimanfaatkan secara maksimal, belum lagi mengenai potensi para kelompok tani yang tidak dikembangkan. Menyikapi hal tersebut Mulyadi mencoba untuk hadir dan memfasilitasi para kelompok tani dalam mengembangkan potensinya yang dikemas dalam program agro wisata.
“Sangat disayangkan, kalau kota yang seperti Pandeglang yang lahannya sangat luas sekali kita tidak berupaya, tidak pernah coba, ini satu kerugian yang sangat luar biasa. Petani sekarang ini persoalannya satu modal, kedua daya harga, jadi bukan hanya sebatas kita bisa menanam tapi harus bisa menjual juga,”Ungkap Mulyadi saat ditemui awak media di lokasi agro wisata di Desa. Palurahan, Kecamatan. Kaduhejo pada, Rabu (28/08/19).
Dikatakan Mulyadi, tanah seluas 5 hektar tersebut nantinya akan di tanami labu madu, labu merah, kembang kol, terong dan bunga. Sedangkan untuk pengelolannya akan di garap oleh dua kelompok tani dari Desa setempat.
“Selain labu madu dan labu merah kita akan kembangkan terong ungu, kita Juga akan coba kembangkan tanaman kembang kol, sebagai hiasan pekarangannya kita akan tanam bunga,”katanya.
” Yang akan menggelolanya dari kelompok tani karya tani mandiri dan sinar galuga Desa Palurahan, Kecamatan Kadu Hejo,”tambahnya.
Lebih lanjut Mulyadi mengatakan, nantinya jika tanaman tersebut sudah bisa di panen, pemasarannya akan di ekspor ke beberapa negara seperti Singapore dan Dubai.
“Pasarnya luas, terbuka permintaan ekspornya singapore, Dubai ini sangat banyak,”tandasnya. (Aldo)