SERANG – Pasca istighosah dan aksi menolak Geothermal yang dilakukan oleh masyarakat Padarincang dan mahasiswa Banten yang tergabung dalam aliansi Syarekat Perjuangan Rakyat (SAPAR) kemarin di pintu masuk akses proyek pembangunan Geothermal di Gunung Prakasak, Desa Batu Kuwung, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Kapolres Serang Kota AKBP Firman Affandi berkunjung ke ulama dan tokoh masyarakat Padarincang di Ponpes Darul Mukarobah, Rabu (28/8/19).
Kunjungan tersebut menurut AKBP Firman Affandi pihaknya bertujuan untuk menampung dan menuntaskan untuk kesejahteraan masyarakat Padarincang.
“Jadi maksud kunjungan dari Polres Serang Kota kesini baru pertama kali semenjak saya menjabat sebagai Kapolres Serang Kota, sehingga menurut saya penting untuk diperhatikan apapun golongannya itu, kita akan tampung, kita akan tuntaskan untuk kesejahteraan masyarakat Padarincang,” katanya.
Selain itu, menurut Firman pihaknya berkomitmen untuk menjaga kondusifitas keamanan dan menuntaskan kasus-kasus yang masih mangkrak di Padarincang, serta lanjut Firman, pihaknya juga berkomitmen untuk mengunjungi masyarakat Padarincang secara terus menerus.
“Kesimpulannya kita sepakat bahwa, kita berkomitmen untuk menjaga kondusifitas keamanan di Padarincang, kemudian tuntaskan kasus-kasus yang masih mangkrak. Kemudian, kita berkomitmen untuk mengunjungi masyarakat Padarincang secara berkesinambungan dan secara terus menerus tanpa putus,” ujarnya.
Disamping itu, Maman salah satu masyarakat yang hadir di pertemuan tersebut mengatakan, masyarakat Padarincang berharap kedatangan pihak Polres Serang Kota ini dapat membantu masyarakat dalam menyampaikan aspirasi penolakan terhadap Geothermal.
“Kami berharap kedatangan pihak kepolisian di Ponpes Darul Mukarobah ini dapat membantu masyarakat dalam menyampaikan aspirasi penolakan proyek Geothermal,” katanya.
Maman menegaskan bahwa, pada intinya masyarakat Padarincang tidak akan ada negosiasi dalam hal penolakan Geothermal tersebut. Masyarakat Padarincang kata Maman, akan terus menolak pembangunan Geothermal yang menimbulkan dampak negatif kepada masyarakat.
“Pada intinya kami masyarakat padarincang tidak akan bernegosiasi dalam hal penolakan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB). Kita semua masyarakat padarincang akan terus komitmen menolak pembangunan yang hanya menimbulkan dampak negatif kepada masyarakat,” tukasnya. (Nm/red)