CILEGON – Massa dari warga Lingkungan Kaligandu, Kelurahan/Kecamatan Purwakarta, menggelar unjuk rasa menolak pembangunan depo sampah, Jumat (30/8).
Tokoh Pemuda Purwakarta Komarudin dalam orasinya menyatakan, aksi penolakan tersebut berdasarkan temuan di lapangan. Dimana, kata dia, tidak ada komunikasi dari pihak pemerintah maupun pemborong.
“Penolakan kami yang pertama, tidak ada sosialisasi pembangunan depo sampah ini. Kedua pembangunan dilakukan diatas lahan saluran air yang merupakan tempat pembuangan apabila terjadi banjir. Jelas ini menimbulkan masalah baru,” katanya.
Dia mengatakan, pihaknya sangat mendukung program pemerintah, namun apabila hal itu merugikan masyarakat, maka dirinya bersama warga lainnya akan menentang dan menolak.
“Sudah lama di wilayah kami sering kebanjiran, karena pembuangan yang sangat sempit dan belum pernah diatasi oleh pemerintah setempat. Malahan sekarang mau ditutup oleh pembangunan depo sampah,” ujarnya.
Warga lainnya Ikbal mengatakan, seluruh masyarakat secara spontanitas menolak pembangunan depo sampah karena kondisi lahan yang dibangun rawan banjir. Bahkan setiap hujan deras, sekitar 60 menit, air langsung meluap.
“Kalau dipaksakan pembangunan ini akan banjir pada musim hujan. Mumpung belum selesai dilaksanakan maka kami minta dihentikan saja daripada dibangun akan menimbulkan gejolak sosial,” ujarnya.
Sementara itu, Kasi Pengelolaan Sampah DLH Cilegon sekaligus PPTK Proyek Depo Transfer Sampah, Nana mengaku, pihaknya belum melakukan koordinasi dengan warga karena adanya kesibukan.
“Jadi emang belum ada koordinasi karena kami sibuk menangani kebakaran TPSA Bagendung selama tiga pekan. Sementara kita minta kontraktornya untuk menghentikan pekerjaan nanti kita Iakukan mediasi dengan warga sekaligus memberikan pemahaman,” katanya.
Saat disinggung soal ditutupnya saluran air karena pembangunan depo tersebut, Nana beralasan nanti akan membuatkan saluran khusus.
“Sebenarnya nanti akan kita buatkan saluran air di bawah depo itu. Airnya ditampung dulu jadi tetap ada,” kilahnya.
Dalam pelaksanaannya, proyek pengadaan lahan depo berupa pengurugan dan pondasi sebesar Rp. 544.056.000,tersebut oleh pihak ketiga yakni PT. Bangun Cipta Alam lndo, sejak 13 Agustus Ialu. (Man/red)