SERANG – Pada hari Jum’at (6/9/2019) Masyarakat dan mahasiswa akan longmarch ke Kementerian ESDEM, aksi ini adalah untuk menuntut agar Menteri ESDEM mencabut proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) di Gunung Prakasak, Desa Batu Kuwung, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang.
“Bentuk aspirasi dari temen-temen mahasiswa didukung juga oleh masyarakat, untuk menyampaikan aspirasi ke kementerian ESDEM dengan tuntutan mencabut izin PLTPB padarincang,” kata Hendra Wibobo Kordinator aksi longmarch Rabu, (4/9/2019).
Hendra, dengan sapaan akrab Bawel ini menambahkan, sebelum longmarch ini beberpa aksi telah dilakukan ke Pemprov Banten.
“Sebelumnya ada upaya upaya yang kita lakukan selama ini kita melakukan aspirasi lewat demonstrasi ke provinsi cuman selalu tanggapannya melemparkan ke pusat seakan akan pemerintah daerah lepas tangan,” imbuhnya.
“Untuk besok berangkat hari jumat tanggal 6, pagi start di UIN Banten, Sebelum berangkat kita nanti hari kamis mau silaturahmi dulu ke para ulama yang ikut juga dalam penolakan geotermal padarincang,” tambahnya.
Aksi longmarch nanti, akan di ikuti oleh mahasiswa dan masyarakat Padarincang. Karena meurutnya, mereka sudah tidak ingin negosiasi lagi,
“Yang fix mahasiswa ada 11, ada juga ada warga yang ikut tapi belum dipastikan berapa orang sini nanti hari kamis. Ada aliansi dari SAPAR (Serikat Perjuangan Rakyat). Pihak masyarakat sudah tidak ingin negosiasi dengan pihak perusahaan karena memang setiap kita melakukan audiensi selalu saja ada alibi alibi yang lain,” tegasnya.
“Kita akan ke kementrian, selain itu ada rencana ke istana juga sama presiden. Kita menuntut cabut izin PLTB. Kalau enggak digubris itu nanti kita diskusikan kembali sama masyarakat,” sambungnya.
Untuk diketahui, semua upaya telah dilakukan masyarakat Padarincang dan Mahasiswa untuk menolak Proyek Geothermal.
“Sebelumnya kan kita tahun 2018 itu sempat aksi juga di Provinsi, kemudian bapak Wakil Gubernur Banten pak Andika memberikan sikap bahwa kebijakan Pemerintah Provinsi akan tetap mengikuti keinginan dari masyarakat padarincang,” katanya.
“Namun setelah itu, keesokan harinya, muncul berita di koran bahwa pernyataan dari Gubernur Banten, pak wahidin menyatakan bahwa proyek geotermal lanjut. Terus ini kan membuat kebingungan dari masyarakat sendiri ini bagaimana antara gubernur dan wakil kok tidak sama, kontrak sikap,” pungkasnya.
(Adi/red)