Updatenews.co.id – Akhirnya Kabupaten Nias Barat resmi punya paviliun di komplek Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU). Prasastinya ditandatangani Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah pada Selasa (2/4/2019) malam.
Musa berharap, paviliun tidak sekadar fasilitas fisik yang bersifat simbolis semata, tapi benar-benar difungsikan dan dimanfaatkan secara maksimal sebagai sarana mempromosikan potensi-potensi Nias Barat.
“Mudah-mudahan semakin banyak yang berkunjung ke Pulau Nias, termasuk Nias Barat, tentu akan memberikan banyak keuntungan. Perekonomian masyarakat bergerak, PAD meningkat, dan banyak manfaat lainnya,” kata Musa.
Kata bupati, lanjut Wagub Sumut, Nias Barat adalah kabupaten terakhir yang punya paviliun. Dia lalu menghibur dengan bilang, “Saya yakin yang terakhir-terakhir itu biasanya yang terbaik, menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang lain.”
Langsung ucapannya disambut tepuk tangan hadirin. Setelah riuh mereda, Musa mengajak pemerintah dan masyarakat Nias Barat untuk menyukseskan Sail Nias 2019 yang akan diselenggarakan pada Juli hingga September mendatang.
“Sail Nias adalah momentum besar yang bisa dimanfaatkan untuk majukan dan membangkitkan Nias. Mari dukung dan sukseskan, akan ada banyak orang yang datang, ini kesempatan bagus. Sambut dan terima dengan baik supaya mereka pulang membawa kesan baik tentang Nias,” katanya.
“Kita harus buktikan kalau Sumut memiliki daya tarik yang tak kalah indah dari daerah lain, seperti Bali. Pertama yang mesti dilakukan adalah perbaikan infrastruktur, mulai jalan hingga fasilitas umum harus dipercepat agar tidak ada kendala saat event berlangsung. Kegiatan ini menjadi agenda tahunan yang harus diselenggarakan, harus lebih menarik setiap tahunnya,” sambung Musa.
ARSIP BIRO HUMAS dan KEPROTOKOLAN SETDA PROVINSI SUMUT Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah saat meresmikan paviliun Kabupaten Nias Barat di komplek PRSU, Selasa (2/4/2019) malam.
Bupati Nias Barat Faduhusi Daeli mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sumut, khususnya Wagub Sumut yang telah datang dan meresmikan paviliun mereka.
Faduhusi mengatakan pihaknya akan menggunakan paviliun tersebut untuk mempromosikan potensi Nias Barat, baik budaya, seni, wisata, dan lainnya. Selain itu, paviliun juga dimanfaatkan sebagai mess yang bisa dipergunakan Pemda Nias Barat saat melaksanakan dinas.
“Kerinduan kami untuk memiliki paviliun akhirnya terjawab hari ini. Kehadiran bapak melengkapi kebahagiaan kami. Bagi kami ini adalah bentuk dukungan. Kami ingin mengundang bapak hadir di ulang tahun Nias Barat. Mei nanti kami sudah satu dekade,” kata Faduhusi.
Sebelumnya, Sail Nias 2019 resmi diluncurkan di Grand Ballroom Hotel Sultan Jakarta pada Kamis (14/3/2019). Peluncurannya mengusung tema Nias Menuju Gerbang Destinasi Wisata Bahari Dunia ditandai dengan pemukulan gendang khas Fodrahi. Wagub Sumut Musa Rajekshah, Bupati Nias Selatan Hilarius Duha, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly ikut menabuh.
Wagub Sumut menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kepercayaan dan dipilihnya Nias sebagai tuan rumah ajang tahunan wisata bahari ini. Menurutnya, hal ini akan membantu mempercepat pembangunan dan kebangkitan Nias.
Ajang ini merupakan strategi pariwisata yang tepat mendatangkan banyak wisatawan domestik maupun mancanegara yang tentunya memberi kontribusi devisa dan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Nias dan Sumut secara khusus, serta Indonesia secara umum.
“Saya optimis kita bisa menyukseskan Sail Nias. Mudah-mudahan sinergi ini akan terus berlanjut,” harapnya.
Yasonna selaku ketua panitia menyampaikan bahwa Sail Nias akan berlangsung mulai Juli hingga September 2019 di lima kabupaten dan kota dengan 17 rangkaian kegiatan.
ARSIP BIRO HUMAS dan KEPROTOKOLAN SETDA PROVINSI SUMUT Usai pertunjukan aneka seni dan budaya dari Pulau Nias di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU).
Puncak acara direncanakan di Teluk Dalam, Nias Selatan. Ke-17 rangkaian kegiatan yakni World Surf League Nias, wonderful expo, parade kapal nelayan tradisional, seminar warisan budaya Nias, kuliner, festival lompat batu (fahombo batu), ekspedisi, fetival kepulauan, atraksi terjun payung, dan lainnya.
Menurutnya, wisata bahari ini untuk mengukuhkan kembali identitas Indonesia sebagai negara bahari, mengembangkan rute-rute pelayaran, serta sebagai strategi pariwisata.
Untuk mewujudkannya perlu sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah. Yasonna berharap impian untuk melakukan pengembangan Nias sebagai destinasi wisata dunia bukan sebatas 2019 tapi berlanjut ke tahun-tahun berikutnya. (fidz.red)
Sumber : KOMPAS.com