PANDEGLANG – Risma (76) warga Kampung Nagrag, Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang kini dapat berkumpul kembali dengan keluarganya setelah 20 tahun lamanya terpisah. Selama puluhan tahun itu, Risma yang mengalami gangguan penglihatan (Buta), hidup sebatang kara di Timika Papua.
Hal tersebut dituturkan oleh salah satu relawan Garda Kemanusiaan Deni kepada wartawan updatenews.co.id Minggu, (15/09/2019).
“Awalnya Risma ikut bersama Almarhum Suaminya untuk pergi ke Timika Papua pada tahun 1990, setelah suaminya meninggal Nenek Risma hidup sebatang kara dan menggantungkan hidupnya dengan meminta belas kasihan dari masyarakat disana,” ujarnya.
Ia menuturkan, selama ini pihak keluarga Nenek Risma yang sudah mencari keberadaanya selama 20 tahun namun tanpa hasil. Beruntung di Timika papua, Risma bertemu dengan Anggota Paguyuban Budak Pandeglang (PADAKPA) bernama Pudin Mahpudin. Ia menceritakan bahwa risma berasal dari Serang Banten. ketika mengetahui hal tersebut, Pudin segera menghubungi pengurus pusat PADAKPA dan diteruskan menghubungi Babinsa Pamarayan, Kodim Serang yaitu Kopda Naya. mendengar cerita tersebut, Kopda Naya bertindak cepat dan langsung mencari alamat adik kandung dari Nenek Risma bernama Durahman asal kampung Nagrak, Serang.
“Alhamdulilah berkat kesigapan Babinsa Pamarayan, Kaka kami bisa kembali ditemukan. sebenarnya kami sudah putus asa mencari beliau, dengan adanya kabar ini kami sangat senang dan Gembira,” tuturnya.
Proses kepulangan Nenek Risma kini sedang di urus oleh relawan PADAKPA, Urang Pandeglang Peduli (UPP) dan Paguyuban Pasundan sebagai pendamping.
“Mengingat Kondisi ibu Risma yang mengalami gangguan penglihatan jadi kami meminta salah satu relawan untuk ikut mendampingi Nenek Risam dari Timika Papua Ke serang,” tandasnya. (Rama/red)