Jumat, Juli 18, 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Pasang Iklan
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • ©PT. MAS MEDIA KARYA | 2019-2020
Update News
No Result
View All Result
  • Home
  • Update
    • Update Banten
    • Update Video
  • Dunia
  • Ekbis
  • Zona Mistis
  • Nasional
  • PolitikHot
  • Loker Update
  • Opini
  • Teknologi
  • Foto
    • Foto Event
    • Foto Laporan Netizen
    • Human Inters
    • Unik
  • Home
  • Update
    • Update Banten
    • Update Video
  • Dunia
  • Ekbis
  • Zona Mistis
  • Nasional
  • PolitikHot
  • Loker Update
  • Opini
  • Teknologi
  • Foto
    • Foto Event
    • Foto Laporan Netizen
    • Human Inters
    • Unik
No Result
View All Result
Update News
No Result
View All Result
Home Headline

Banyak Lalat Hijau, Warga Bojong Menteng Keluhkan Perusahaan Kandang Ayam

admin by admin
16 September 2019
in Headline
3 min read
0
Banyak Lalat Hijau, Warga Bojong Menteng Keluhkan Perusahaan Kandang Ayam
14
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

SERANG – Banyak lalat hijau yang menghinggapi rumah warga di Desa Bojong Menteng, Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang, hal itu dikarenakan adanya kandang ayam milik swasta hingga saat ini dinilai menganggu warga, kendaraan ayam milih swasta itu yang berlalu lalang mengangkut pakan ayam dan lainnya membuat jalan rusak. Bahkan, menurut pengakuan warga penyerapan tenaga kerja dari masyarakat sekitar sangatlah rendah.

Dari paparan narasumber yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, dari tahun 2016 pihak perusahaan kandang ayam milik swasta itu secara tidak tertulis berjanji akan membangun sarana jalan masyarakat yang dilalui oleh kendaraan tersebut perusahaan. Namun, hingga tahun 2019 kini belum ada sama sekali pembangunan jalan yang dijanjikan oleh pihak perusahaan

“Komitmen-komitmen tidak tertulis pun sangat disayangkan. Diataranya jalan, katanya mereka mau membangun jalan tapi sampai detik ini pun belum ada tanda-tandanya,” ujarnya, Senin (16/9/19).

Ada tiga titik sebelumnya, dan terjadi penambahan lahan yang tidak adanya izin dari warga setempat, hingga kini berjumlah kurang lebih lima kandang. Bau yang dihasilkan pun diduga menganggu pernapasan. Bahkan, ibu-ibu yang bekerja sebagai pengepul kotoran ayam, terkena penyakit gatal-gatal.

“Dulu pernah, pihak swasta tersebut membuat semacam angket, isinya kandang ayam itu ekslusif. Artinya tidak ada bibit penyakit sama sekali. Karena mau masuk pun, harus bersih dan steril,” tuturnya.

Jangankan lalat, katanya, manusia saja ketika mau masuk diharuskan memakai pakaian khusus yang dinilai steril. Bahkan, keluar masuknya kendaraan itupun harus di steam terlebih dahulu atau dicuci.

“Namun, pada kenyataannya hingga saat ini hanya semi saja. Seharusnya ini di cros cek terlebih dahulu terkait dengan kendaraan. Ditambah, jarak antara masyarakat dan kandang tersebut relatif dekat ” ujarnya.

“Sangat disayangkan dari pihak perizinan dan dinas peternakan itu tidak disosialisasikan kembali,” katanya.

Demi penyerapan tenaga kerja lokal secara maksimal, dirinya pun mengaku turut andil dalam memberikan perizinan tersebut. Alhasil, hingga saat ini tenaga kerja lokal sangatlah minim, masih didominasi oleh orang luar.

“Sebetulnya sudah banyak tenaga kerja dari warga, akan tetapi masih banyak orang luar,” terangnya.

Dirinya berharap, kesepakatan-kesepakatan secara tidak tertulis dapat dilaksanakan dengan segera mungkin. Mengat hal itu dapat memecah belah kepercayaan masyarakat melalu desa.

“Komitmen-komitmen yang tidak tertulis itu bisa dijalankan, seperti pembangunan jalan, kesterilan lingkungan, serapan tenaga kerja dan lain-lainnya,” tuturnya.

Senada dengan hal tersebut, salah satu warga desa Bojong Menteng, Edo mengatakan bahwa dirinya merasa terganggu dengan banyaknya lalat hijau yang berkeliaran akibat dari adanya kandang ayam tersebut. Bahkan, karena rumah Edo tepat di pinggir jalan tempat berlalu lalangnya kendaraan, merasa sangat terganggu.

“Sangat terganggu, karena debu semua masuk ke rumah. Ditambah lagi lalat hijau yang tidak pernah hilang dari semenjak adanya kandang ayam tersebut,” keluhnya.

Jalan yang semakin rusak, ditambah musim kemarau membuat debu tiga kali lipat bertebaran masuk rumah ketika mobil besar milik swasta tersebut melewati halaman rumahnya.

“Tadinya lewat sini sudah tidak boleh, tetapi karena dari Kp Jangan pun dilarang lewat oleh kepala desanya, maka mobil-mobil itu kembali lewat sini (depan rumah) kalau mau ke kandang ayam ataupun dari kandang ayam ke luar desa,” tandasnya. (Nm/red)

Tags: Berita BantenBerita nasionalBerita serangBerita terkiniKandang ayam
Next Post
Siap Ikut Kontestasi Pilbup, Keluarga Jayabaya Ambil Formulir Pendaftaran Ke DPC PDIP Pandeglang

Siap Ikut Kontestasi Pilbup, Keluarga Jayabaya Ambil Formulir Pendaftaran Ke DPC PDIP Pandeglang

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Skandal Exness, Makan Korban Trader Indoensia, Amattudin: Penghianatan yang Menghancurkan, Kerugian, Kebohongan dan Ketidakadilan

Skandal Exness, Makan Korban Trader Indoensia, Amattudin: Penghianatan yang Menghancurkan, Kerugian, Kebohongan dan Ketidakadilan

14 Mei 2025
Bokep Bukan Alat Pemersatu Bangsa

Bokep Bukan Alat Pemersatu Bangsa

22 Juni 2019
Pijat “Plus-Plus” di Tangerang Dibandrol Rp270  Ribu Full Servis

Pijat “Plus-Plus” di Tangerang Dibandrol Rp270 Ribu Full Servis

28 Juni 2019
PT Kawah Anugerah Property Dinilai Tutup Mata, Konsumen Kecewa Masalahnya Belum Rampung

PT Kawah Anugerah Property Dinilai Tutup Mata, Konsumen Kecewa Masalahnya Belum Rampung

11 Januari 2021
Dorong Gaya Hidup Ramah Lingkungan, PLN UID Banten Bersama TP PKK Gelar Electrifying Lifestyle Vaganza

Dorong Gaya Hidup Ramah Lingkungan, PLN UID Banten Bersama TP PKK Gelar Electrifying Lifestyle Vaganza

18 Juli 2025
Pererat Sinergi Strategis, PLN UP3 Teluk Naga Silaturahmi Dengan Bupati Tangerang

Pererat Sinergi Strategis, PLN UP3 Teluk Naga Silaturahmi Dengan Bupati Tangerang

18 Juli 2025
DLHK Banten Bakal Jadikan Tahura Carita Kawasan Safari Flora dan Fauna

DLHK Banten Bakal Jadikan Tahura Carita Kawasan Safari Flora dan Fauna

18 Juli 2025
Grup 1 Kopassus Gelar Gerakan Pangan Murah  SPHP Beras

Grup 1 Kopassus Gelar Gerakan Pangan Murah SPHP Beras

18 Juli 2025
Update News

Menyuguhkan berita aktual, menarik dan menghibur seputar Banten, Nasional, dan Internasional. Salah satunya menyajikan berita seputar informasi pemerintah yang fositif dan membangun

Follow US

Browse by Category

  • DPRD Banten
  • Dunia
  • Ekbis
  • Entertainment
  • Fashion
  • Food
  • Foto
  • Foto Event
  • Foto Laporan Netizen
  • Headline
  • Health
  • Hukrim
  • Human Inters
  • Lifestyle
  • Loker Update
  • Mahasiswa
  • Nasional
  • News
  • Opini
  • Politik
  • Sportomotif
  • Teknologi
  • Tips & Trik
  • Travel
  • Uncategorized
  • Unik
  • Update Banten
  • Update Video
  • Zona Mistis

Recent News

Dorong Gaya Hidup Ramah Lingkungan, PLN UID Banten Bersama TP PKK Gelar Electrifying Lifestyle Vaganza

Dorong Gaya Hidup Ramah Lingkungan, PLN UID Banten Bersama TP PKK Gelar Electrifying Lifestyle Vaganza

18 Juli 2025
Pererat Sinergi Strategis, PLN UP3 Teluk Naga Silaturahmi Dengan Bupati Tangerang

Pererat Sinergi Strategis, PLN UP3 Teluk Naga Silaturahmi Dengan Bupati Tangerang

18 Juli 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Pasang Iklan
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • ©PT. MAS MEDIA KARYA | 2019-2020

© 2022 Updatenews.co.id - Berita Terkini dan Terupdate - Powered By PT MAS Media Karya.

No Result
View All Result
  • Home
  • Update
    • Update Banten
    • Update Video
  • Dunia
  • Ekbis
  • Zona Mistis
  • Nasional
  • Politik
  • Loker Update
  • Opini
  • Teknologi
  • Foto
    • Foto Event
    • Foto Laporan Netizen
    • Human Inters
    • Unik

© 2022 Updatenews.co.id - Berita Terkini dan Terupdate - Powered By PT MAS Media Karya.