SERANG – Sejumlah tokoh menggelar dialog mengenai polemik relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar Rau Kota Serang, yang belakangan ini ramai diperbincangkan dan menjadi isu panas di ibu kota Banten di salah satu media lokal di Kota Serang, Kemarin.
Melalui diskusi santai tersebut, permasalahan yang terjadi di Pasar Rau dikupas tuntas dengan berbagai pandangan dari setiap narasumber dan sesuai porsi.
Sosiolog dari Untirta, Ikhsan Ahmad mengatakan, Pemkot Serang jangan terlalu banyak berwacana dalam menjalankan program pembangunan. Satu program pembangunan belum selesai, sudah mewacanakan program lainnya, seperti merelokasi PKL di Pasar Rau.
“Ini yang menyebabkan konsentrasi Pemkot Serang pecah. Karena terlalu banyak wacana,” katanya.
Sementara iti, Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Serang, Pujiyanto dan Ketua DPD APKLI Kota Serang, Ayip Fauzi sependapat agar dibentuknya pansus dan tim koordinasi untuk menyelesaikan permasalahan PKL Pasar Rau.
“Dengan adanya tim koordinasi, rencana relokasi PKL bisa lebih tertib,” ujar Pujiyanto yang diakui Ayip Fauzi.
“PKL di Pasar Rau bukan muncul sehari dua hari, namun mereka sudah tahunan. Jadi penertiban harus lebih kepada pendekatan kemanusiaan,” imbuh Ayip.
Sedangkan menurut Ekonom Banten, Boyke Pribadi, Pemerintah Kota Serang jangan mengharapkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari PKL. “Pemkot Serang harus berpikir kreatif untuk mendapatkan PAD. Jangan mengandalkan PKL untuk menenuhi PAD dari Pasar Rau,” tandasnya. (Adi/red)
Diskusi yang digekar Senin (16/9/2019) itu dimoderatori Pemred Biem.co, Ega Jalaludin, dan menghadirkan pembicara lintas sektor, diantaranya Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Serang, Pujiyanto; Sosiolog dari Untirta, Ikhsan Ahmad; Ketua DPD APKLI Kota Serang, Ayip Fauzi.
Hadir juga Ketua DPD Ikatan Ahli Perencanaan Banten, Erik Soehono; Ekonom Banten, Boyke Pribadi; dan Pemerintah Kota Serang yang diwakili Kepala Disperindaginkop, Yoyo Wicahyono
(Adi/red)