SERANG – Film The Santri telah merilis trailer perdananya pada Senin (9/9) di kanal YouTube NU Channel. Film garapan Livi Zheng ini merupakan hasil kerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Film ini rencananya rilis pada 22 Oktober 2019.
Namun The Santri sudah keburu menuai kritik dan respons dari berbagai kalangan aktivis keagamaan, akademisi dan masyarakat pada umumnya.
Kordinator Intelektual Muda Banten (KIMB), M. Asep Rahmatullah ikut merespon Film The Santri. Menurutnya film ini baik, menggambarkan situasi dan kondisi wajah masyarakat muslim Indonesia yang mayoritas.
“Film The santri menurut saya sebagai cendekiawan secara judulnya sangat baik sekali, film ini menggambarkan situasi dan kondisi wajah masyarakat muslim Indonesia yang mayoritas” katanya di Serang, Rabu (18/9/2019)
Dari segi isi film, kata Asep, konten film The Santri memiliki nilai keagamaan secara islami dan perlu di dukung.
“Dari segi isi dan konten film tersebut yang memiliki nilai keagamaan secara Islami perlu di dukung. Dan apabila ada adegan isi film yang kurang baik dan tidak sesuai syariat aturan hukum Islam dan negara ini meski di luruskan,” ujar Kordinator KIMB ini
Asep Rahmutullah juga mengajak apabila efek dari film The Santri ini menggiring opini untuk melakukan kejahatan dan kemaksiatan, maka harus di kritisi dengan cara baik.
“Jika isi film yang menggiring opini penonton untuk melakukan kejahatan dan kemaksiatan juga perlu di kritisi dan diingatkan. Atau bahkan film tersebut meski di perbaiki sebagai sarana media dakwah untuk melakukan kebaikan dan kemaslahatan bersama untuk kemajuan Islam bangsa indonesi yang penuh kedamaian dan toleransi,” pungkasnya.
(Adi/red)