SERANG – Baru merilis trailer perdananya pada Senin (9/9) di yutube NU Chanel, film dengan judul The Santri Garapan Livi Zheng yang bekerjasama dengan pengurus PBNU, menuai pro kontra dari akademisi, ormas islam dan masyarakat pada umumnya.
Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kabupaten Serang, Lutfi Nawawi ikut mengkritisi film The Santri.
“Saya melihat trailer film the santri, sepertinya tidak ada kesesuaian antara wajah pesantren dengab yang di tampilkan dalam trailer tersebut,” katanya di Serang, Kamis (19/9/2019)
Lutfi Nawawi juga mengkritisi beberapa adegan dalam film The Santri, menurutnya ada keanehan dan ketidak sesuaian dengan santri yang seharusnya dengan yang di dalam film tersebut.
“Pertama saat santri berduaan di hutan memberikan kesan santri juga pacaran dan bebas berinteraksi, padahal dunia pesantren sangat selektif dalam hal tersebut, sehingga kehidupan santri jauh dari ikhtilat atau campur baur laki perempuan,” ujarnya.
Lanjut Lutfi, untuk menjukan rasa toleransi, tak perlu santri keluar masuk gereja, seperti dalam film. “Kedua saat ada santri masuk gereja membawa tumpeng atau makanan, ini memberikan anggapan santri bebas keluar masuk gereja dalam kepentingan apapun. Padahal tidak perlu demikian untuk menunjukkan toleransi umat beragama,” sambungnya.
Film The Santri ini, kata Ketua ICMI Kabupaten Serang ini, akan berdampak negatif pada masyarakat hususnya santri.
“Saya kira trailer film ini bisa berdampak negatif bila disaksikan kaum santri, karean bisa mempengaruhi pemahaman santri yang masih labil secara usia,” lanjutnya.
Pihaknya juga berharap agar film The Santri ini diperbaiki dan di sesuaikan dengan dunia santri.
“Saya kira sebagai sebuah karya trailer film ini perlu perbaikan agar sesuai dengan wajah dunia santri yang sesungguhnya,” pungkasnya.
(Adi/red)