SERANG – PWNU (Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama) Provinsi Banten gelar kegiatan BAHTSUL MASAIL II bertempat di Ponpes Daarul Falah Sumur Pecung Kota Serang. Acara ini di hadiri oleh 170 orang, KH. Matin sebagai penanggunjawabnya.
Pengurus Lembaga Bahtsul Masail PWNU Banten, M. Hubab Nafi’ Nu’man Rohmatullah mengatakan bahwa di era sekarang ini banyak sekali berita hoax dengan mengatasnamakan agama, “Zaman sekarang sudah marak berita – berita bohong, isue hoax yang mengatasnamakan agama,” katanya di Serang, Sabtu (21/9/2019)
Hubab Nafi’ Nu’man mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menangkal isue hoak agar bangsa Indonesia jaya selamanya.
“Kita selaku generasi bangsa harus wajib hukumnya menangkal isu hoax di provinsi Banten. Mari sama sama kita cari solusi yang terbaik agar indonesia tidak terpecah dan bisa jaya selamanya,” imbuhnya.
Diwaktu yang sama, Pimpinan Ponpes Daarul Falah, KH. Matin Jawahir Mengucapkan terimakasih kepada para undangan yang sudah hadir diacara BAHTSUL MASAIL II.
“Kami mengucapkan terimakasih kepada tamu undangan yang telah hadir di kegiatan BAHTSUL MASAIL II yang diselenggarakan di Ponpes Daarul Falah, BAHTSUL MASAIL II dengan Milad Ponpes Daarul Falah ke – 25,” ujarnya.
KH. Matin Jawahir berharap kegiatan ini menjadi motor penggerak PWNU untuk menangkal berita hoak di tengah masyarakat, hususnya di Banten.
“Kegiatan BAHTSUL MASAIL berharap menjadi motor penggerak PWNU dan menjadi perubahan bagi masyarakat luas agar masyarakat tidak mudah untuk menerima berita – berita hoax yang saat ini meracuni masyarakat Indonesia khususnya Provinsi Banten,” harapnya.
Disisi lain, Panit 3 Subdit 3 Dit Intelkam, Ipda H. Satibi berharap agar ulama dan santri bersinergi dengan pihak kepolisian untuk menangkal berita hoax, “Para ulama dan santri harus selalu bersinergi dengan kepolisian untuk memerangi berita – berita hoax,” katanya.
Ia juga mengajak untuk sama sama menjaga keutuhan NKRI dari kelompok yang tidak bertanggungjawab.
“Mari kita bersama – sama untuk menjaga NKRI dari isu – isu yang dibuat oleh kelompok – kelompok yang tidak bertanggung jawab yang mengatas namakan agama,” pungkasnya.
(Adi/red)