SERANG – Ribuan pelajar dan mahasiswa Banten gelar unjuk rasa untuk menolak RUU yang dinilai bermasalah, mereka melakukan longmarch dari kampus UIN SMH Banten menuju Alun-alun Kota Serang, Jumat (27/9).
Abu ketua Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Banten mengatakan, aksi yang digelar pelajar dan mahasiswa kali ini merupakan untuk menolak RUU yang bermasalah.
“Aksi kami kali ini untuk menolak terkait RUU bermasalah seperti, RUU RKUHP, RUU KPK, RUU Pertanahan dan RUU Ketenagakerjaan yang kami nilai ini tidak berpihak kepada rakyat,” ujarnya di sela-sela aksi.
Selain itu, kata Abu, pihaknya juga menolak terkait kenaikan iuran BPJS yang signifikan sehingga berpotensi melanggar hak dasar warga negara untuk mendapatkan layanan kesehatan.
“Ini telah melanggar hak dasar warga negara, kesehatan itu juga hak dasar negara,” katanya.
Pihaknya pun meminta agar BPJS dikembalikan kepada sistem Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang dikelola langsung oleh pemerintah.
Lanjut Abu, pihaknya juga menyoroti issue persoalan Papua yang tak kunjung usai. Persoalan Papua, kata dia, sebetulnya adanya ketidakadilan sosial dan ekonomi.
“Konflik yang terjadi di Papua yang tak kunjung selesai itu, karena adanya ketidakadilan sosial dan ekonomi. Pemerintah saat ini malah mengirim tentara dan polisi,” terangnya.
Atas dasar tersebut, pihaknya meminta agar pemerintah harus membuka ruang dialog seluas-luasnya dan partisipatif, melibatkan semua suku, semua lapisan sosial dan kelompok politik di Papua.
“Pemerintah harus bisa membuka ruang dialog seluas-luasnya dan partisipatif melibatkan semua sukh, semua lapisan dan kelompok politik di Papua,” tandasnya. (Nm/red)