PANDEGLANG – Diskusi Lorong yang membahas “Polemik UU KPK dan RUU Kontroversi” yang dilaksanakan oleh Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial (FHS), tidak menyurutkan semangat para mahasiswa untuk turun kejalan menyuarakan penolakan lima poin RUU yang di anggap kontroversi dan tidak pro terhadap rakyat.
Dosen Fakultas FISIP Eko mengatakan, bahwa penyelenggaraan diskusi tersebut bukan sebuah cara untuk menghalangi mahasiswa untuk tidak turun ke jalan. Karena geraka yang hari ini dilakukan oleh sejumlah mahasiswa BEM Se Pandeglang bukan hanya menyuarakan tentang RUU tetapi juga menyuarakan aksi solidaritas atas wafatnya salah satu mahasiswa di kendari yang menjadi korban tindakan reperensif oknum Petugas Kepolisian.
“Saya sangat apresiasi gerakan mahasiswa hari ini. Kita sangat terbuka dan tidak mesti di atur-atur,” Ungkap Eko saat ditemui Wartawan Updatenews di Kampus Unma Banten,”selasa (01/10/19).
Dijelaskan Eko diskusi Lorong tersebut bertujuan sebagai ruang dialek. Karena kita tau bahwa di Pandeglang jarang ada ruang-ruang diskusi seperti ini. Kegiatan diskusi tersebut juga rencananya akan dilaksanakan setiap bulannya dengan pembahasan yang berbeda.
“Bulan depan kita akan adakan kembali diskusi lorong dengan tema membedah jejak Visi Misi calon Bupati Pandeglang 2020. kebeneran salah satu calon siap untuk hadir dalam diskusi lorong bulan depan,” Tandasnya. (Rama/Aldo)