PANDEGLANG – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se- Kabupaten Pandeglang menggelar aksi unjuk rasa penolakan RUU yang dinilai masih kontroversi, aksi tersebut gelar di Depan Gedung DPRD Kabupaten Pandeglang, Selasa (01/10/19).
Koordinator aksi Sahroni mengatakan, bahwa ada lima poin tuntutan yang di suarakan dalam aksi tersebut. Diantaranya, tentang penolakan Rancangan Undang-Undang KHUP, SDA, Pertanahan, minerba dan dibuatnya Perppu KPK untuk membatalkan UU KPK yang telah disahkan.
” Ada lima tuntutan yang disuarakan terkait RUU KPK, RKUHP, RUU Minerba, SDA dan pertanahan,”kata Sahroni.
Sahroni menjelaskan, bahwa ada beberapa RUU yang dianggap masih Kontroversi dan tidak pro terhadap rakyat salah satu contohnya adalah RUU pertanahan yang mana dijelaskan dalam pasal 91 bahwa warga yang tanahnya digusur akan di pidana oleh pemerintah. Untuk itu secara tegas pihaknya atas nama Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM -red) Se-Pandeglang menolak RUU yang dinilai masih kontroversial itu.
” Contohnya RUU pertanahan pasal 91 dimana warga yang tanahnya digusur akan di pidana oleh pemerintah. Maka dari itu kami sepakat atas nama mahasiswa Aliansi Se – Kabupaten Pandeglang menolak RUU yang pasal – pasalnya masih kontroversial itu,”jelasnya.
Pihaknya juga menekankan kepada Presiden Republik Indonesia untuk menolak semua RUU yang masih kontroversial, dengan membuat Perpu pembatalan UU KPK yang telah disahkan.
” Kami menekankan kepada Presiden untuk menolak semua RUU yang Khususnya pasal – pasal kontroversial, dan membuat Perpu pembatalan UU KPK,”tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Pandeglang Tb. Udi Juhdi mengungkapkan, bahwa pihaknya nanti akan menyampaikan beberapa poin tuntutan para mahasiswa tersebut ke DPR RI untuk ditindaklanjuti.
” Kita akan menyampaikan ke DPR RI, karna yang saya liat sementara ini di DPR RI pun komisi 10 semuanya tidak setuju. Bahkan, ada beberapa partai yang tidak ikut mengusulkan RUU tersebut,”ungkapnya.
” Tentunya kita butuh waktu, karna hari ini di DPR RI sedang pelantikan. Kita Juga nanti terhadap mereka – mereka yang di sanah terutama akses yang memang satu idiologi sama kita dan satu fraksi dengan kita,”tambahnya. (Aldo)