SERANG – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Delapan Oktober (Golok) gelar demonstrasi di Pendopo Bupati Serang.
Aksi yang bertepatan pada momentum HUT Kabupaten Serang yang ke 493 tahun tersebut, mahasiswa membawa beberapa tuntutan untuk segera diselesaikan oleh Pemerintah Kabupaten Serang, Selasa (8/10).
Koordinator aksi Rizal mengatakan, situasi pelik di kabupaten serang menjadi icon buruknya pembangunan dari seluruh aspek, masih tingginya angka pendidikan yang putus sekolah serta infrastruktur pendidikan yang belum merata sebagai tamparan bagi Pemkab Serang.
“Penceramaran lingkungan seperti pencemaran Sungai Ciujung dan Cidurian yang melegitimasi wajah Karena Serang tidak pernah ditangani secara serius, sehingga hal ini tendensi ada permainan antara korporat dengan rezim lokal yang melindungi pembisnis. libmah-limbah di aliran sungai baik ciujung dan beberapa sungai lain mengkerangkeng kesehatan warga. ketidak seriusan bupati dalam membangun Kabupaten Serang terlihat dari ketidak berpihakannya kepada rakyat. hal ini bermuara pada anti rakyat,” kata Rizal di sela-sela aksi.
Dalam waktu 14 hari kedepan, kata Rizal, Kabupaten Serang akan menjadi catatan formal pihaknya, mulai dari persoalan pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, dan pengangguran yang ada di Kabupaten Serang.
“Kemudian kita susun menjadi 12 tuntutan rakyat. Semoga Pemkab mampu merealisasikan segala tuntutan yang kami utarakan dengan serius,” terangnya.
Adapun tuntutan yang dibawa oleh mahasiswa diantaranya;
- tindak tegas perusahaan yang membuang limbah ke Sungai Ciujung dan Cidurian
- Membuat regulasi terkait penanganan lingkungan hidup di Kabupaten Serang.
- Normalisasi Sungai Ciujung dan Cidurian agar tidak ada sidimentasi lumpur yang mengendap.
- Menuntut ruang pertanian dan nelayan tradisional di Bawah dan Puloampel.
- Menuntut Pemkab Serang agar tidak memperluas lahan industri dan pertambangan.
- Tidak memberi ijin apapun terkait kegiatan PLTPB di Padarincang
- Kembalikan fungsi gunung prakasa sebagai hutan lindung.
- Menjadikan gunung prakasak dan rawa danau sebagai cagar budaya.
- Segera bangun dan bereskan pusat pemerintahan Kabupaten Serang (PUSPEMKAB)
- Hentaskan pengangguran di Kabupaten Serang.
- Wujudkan pendidikan wajib 9 tahun di Kabupaten Serang
- Prioritaskan tenaga kerja pribumi.
Bupati Serang Tatu Chasanah dan Ketua DPRD Serang Bahrul Ulum menemui massa aksi, menurut Tatu permasalahan pembangunan di Pemkab Serang adalah pada persoalan anggaran
“Saya menjadi Wakil Bupati Serang selama 5 tahun, dan sekarang menjadi Bupati Serang 4 tahun, permasalahan di Pemkab Serang adalah pada anggaran. Sehingga, pembangunan tidak bisa berlari cepat,” katanya kepada massa aksi.
Sementara itu, kata Tatu, persoalan pencemaran lingkungan yang menjadi permasalahan masyarakat seperti Sungai Ciujung dan Cidurian itu juga secara terus menerus di tindak oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang.
“Kalo kawan-kawan mengikuti perkembangan, kemarin sampai ada perusahaan yang masuk ke ranah hukum, dipenjarakan. Karena diberi waktu untuk memperbaiki tetapi tidak diperbaiki,” katanya.
Kemudian, lanjut Tatu, Ciujung lama yang kini sedang dilakukan revitalisasi sepanjang 8Km, untuk kebutuhan air bersih warga yang berada di 3 Kecamatan, yaitu Pontang, Tirtayasa dan Tanara. Cidurian, kata Tatu, sedang di ajukan untuk diajukan ke Kementerian PUPR.
“Kita nanti akan turun lagi dengan ketua DPRD, memeriksa lagi pabrik-pabrik yang ada di Bojonegara dan Puloampel. Saya sudah bertemu nelayan, mereka punya persoalan tidak punya space untuk melaut. Ini menjadi PR,” tuturnya. (Nm/red)