SERANG – Polemik aset antara Kota dan Kabupaten Serang terus berkelanjutan. Meskipun saat ini Pemkot Serang sedikit melunak, namun Pemkot menargetkan 2023 seluruh aset sudah diterima oleh pihaknya. Sementara Pemkab Serang, hanya dapat meminta Pemkot Serang unuk bersabar.
Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, mengungkapkan bahwa terkait pelimpahan aset, hingga saat ini dirinya belum bisa memastikan. Sebab, kata dia, aset yang saat ini belum dilimpahkan, masih dipakai untuk pelayanan terhadap masyarakat. Tatu mengaku telah menyampaikan kepada Walikota Serang, Syafrudin, untuk bersabar berkaitan dengan pelimpahan aset tersebut.
“Saya juga sudah menyampaikan ke Walikota, sabar. Karena kan aset ini juga dipakai, tidak ada yang menanggur,” ungkapnya kepada awak media.
Kemudian, Tatu menegaskan bahwa saat ini, aset yang dipakai oleh Pemerintah Kabupaten Serang, dipergunakan untuk pelayanan terhadap masyarakat, bukan untuk pribadi. Sehingga, mengingat Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Serang belum terbangun, maka sementara tetap menempati aset yang ada terlebih dahulu.
“Karena kami di sini juga melakukan pelayanan terhadap masyarakat. Saya selalu menyampaikan, bahwa aset ini tidak ada yang dipakai untuk pribadi, ini untuk pelayanan Pemerintah terhadap masyarakat,” jelasnya.
Dikelola oleh Pemkot atau oleh Pemkab Serang, lanjut Tatu, sebenarnya tidak ada masalah. Karena sama-sama digunakan untuk pelayanan terhadap masyarakat. Kecuali, kata dia, jika Pemkab Serang sudah memiliki gedung baru dan sudah tidak lagi memakai aset tersebut, maka akan segera dilimpahkan.
“Kalau sedang dipakai, ya sama saja, kan untuk pelayanan masyarakat,” tuturnya.
Tatu menginformasikan, bahwasanya saat ini pembangunan Puspemkab masih berjalan. Pihaknya memohon doa agar segera terbangun.tahun 2020, pihaknya sudah menyediakan anggaran untuk pembangunan Puspemkab.
“Puspemkab masih berjalan, doanya semoga lancar. Sekarang ini pembebasan lahan, minimal ada satu blok itu kita bisa bangun,” tuturnya.
Terpisah, Walikota Serang, Syafrudin, mengaku bahwa Pemkot Serang masih menunggu kejelasan dari Pemkab Serang berkaitan dengan hal tersebut. Ia menuturkan, meskipun Pemkot Serang meminta agar pelimpahan aset segera dilakukan, sementara Puspemkab belum terbangun, akan sulit.
“Mudah-mudahan, harapan kami (Pemkab Serang) bisa ada progres, artinya setiap tahun itu ada SKPD atau OPD yang dibangun. Sehingga, kami juga bertahap bisa menempati,” ujarnya, Minggu (13/10).
Syafrudin menuturkan, bahwa pihaknya telah mengambil beberapa langkah, salah satunya yaitu dia telah menyurati ke Kementrian terkait. Kemudian, ia juga telah melakukan perbincangan secara persuasif bersama Bupati Serang.
“Ya mudah-mudahan ibu Bupati bisa merespon dan punya progres setiap tahunnya,” ujarnya.
Sebagai Kepala Daerah Kota Serang, Syafrudin memiliki target bahwa saat dirinya selesai menjabat, tahun 2023, semua aset sudah dilimpahkan kepada Kota Serang. Tetapi ia mengaku bahwa untuk Kabupaten Serang, ia tidak mengetahui target sampai kapan pembangunan Puspemkab rampung.
“Sebenarnya penting (pelimpahan aset), karena kami ini, kantor Walikota saja berada di tengah-tengah hutan. Kemudian, OPD juga banyak yang mengontrak. Jadi sangat penting sekali pelimpahan aset ini,” tandasnya. (Nm/red)