SERANG – Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah secara resmi menutup Festival Bedol Pamarayan dan pameran pembangunan dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Serang yang ke-493 tahun. Ribuan warga terlihat antusias menghadiri agenda tahunan tersebut yang dilaksanakan sejak Rabu, 23 sampai Jum’at 25 Oktober 2019 di area Bendung Pamarayan.
“Semoga Kabupaten Serang terus maju,”ujar Tatu mengawali sambutannya pada Jum’at malam. Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemkab Serang, para camat, tamu undangan dan ribuan warga baik dari anak-anak sampai ibu-ibu.
“Saya mengpresiasi kepada jajaran panitia festival bedolan Pamarayan, karena masyarakat antusias menyair ikan. Alhamadulillah pada semangat. Senang dapat banyak ikannya? Saya juga makan ikan hasil nyair tadi. Kegiatan ini ingin dilanjutkan lagi,”tanya Tatu disambut riuh ribuan warga yang hadir.
“Insya Allah ini tahun ketiga, selanjutnya akan dilaksanakan. Ini merupakan agenda tahunan kegiatan pariwisata di Kabupaten Serang,” sambungnya.
Tatu yang mengenakan baju batik dipadu kerudung dan celana coklat kembali mengingatkan kepada masyarakat khususnya di Kecamatan Pamarayan, Cikeusal dan sekitarnya. Katanya, jika ingin menjadi daerah pariwisata yang menjadi keharusan itu wajib pertama daerahnya harus bersih. “Siap masyarakat disini daerahnya bersih. Sampahnya gak dilempar kemana-mana,”tanya Tatu kembali disambut riuh warga penuh bahagia.
Kemudian yang kedua, lanjut Tatu, masyarakat harus ramah-ramah. Katanya, kalau ingin ada tamu hadir pada setiap kegiatan yang saat ini dilaksanakan masyarakat tidak ramah kemungkinan besar tamu tidak akan mau datang. Kenapa, karena kegiatan tahun depan pihaknya menargetkan bukan hanya kita yang hadir kesini tapi tamu-tamu dari luar Provinsi Banten masuk kesini, tamu dari luar negara luar masuk kesini.
“Ketika tamu yang hadir banyak masyarakat disini bisa berjualan makanan atau apapun, jadi ekonomi masyarakat bergerak. Jadi kegiatan ini untuk menggerakan ekonomi masyarakat,”terang Tatu.
Dilanjutkan yang ketiga syarat daerah pariwisata harus aman. Maka, Tatu mengaka masyarakat harus siap menjaga keamanan khususnya para pemuda wajib menjaga keamanan. “Pemuda disini tugasnya menjaga keamanan. Karena kegiatan kalau gak aman orang tidak mau datang. Jadi pemuda disini harus memastikan kegiatan semua disini harus aman. Kalau warga semangat bu Tatu juga semangat,” pesan Tatu.
Bupati perempuan pertama di Kabupaten Serang ini juga mencontohkan, untuk di wilayah Anyer dan Cinagka Pemkab Serang sudah kali ketiga dilaksanakan Anyer Krakatau Culture Festival (AKCF) sebagai kegaitan pariwisata. Dimana tujuannya sama untuk menggerakan perekonomian masyarakat dengan banyaknya kegiatan.
“Nah disini (Bendung Pamarayan) cikal bakalnya kalau disini kondusif, kompak masyarakatnya menjaga kebersihan, kegiatan ini bisa kita tingkatkan lagi. Tadi intinya supaya ekonomi bergerak. UMKM bisa dipamerkan ini salah satu cara pemda memeberi tempat para UMKM untuk memasarkan hasil kerajinanya,”jelas Tatu.
Tatu menambahkan, pada Festival Bedol Pamarayan juga dilaksanakan penampilan seni budaya. Yang bertujuan guna melestarikan budaya yang sudah mulai hilang. “Seni budaya yang sudah hilang harus kita lestarikan lagi,”ujar Tatu.
Ketua Panitia, Adjat Gunawan mengatakan, pelaksanan Festival Bedolan Pamarayan sejak Rabu, 23 sampai Jum’at 25 Oktober 2019 berjlaan dengan tertib dan aman atas kerjasama semua pihak. Adjat mengakui, dalam pelaksanaanya masih banyak kekurangan. “Namun, itu semua akan menjadi bahan evaluasi pada pelaksanaan tahun yang akan datang untuk bisa lebih baik lagi,” ujar Adjat yang juga Asda II Setda Kabupaten Serang ini. (Us/red)